Mohon tunggu...
Money Pilihan

Usaha Tak akan Menghianati Hasil

30 April 2018   00:33 Diperbarui: 30 April 2018   00:34 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terjun ke dunia bisnis bukanlah suatu hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan. Banyak yang akan kita lalui, berbagai proses dan tantangan-tantangan yang menguji mental kita, apakah kita terus berjuang akan bisnis yang telah dibangun atau kah menyerah begitu saja. Menjadi seorang pembisnis harus berani dalam segala hal, terutama harus berani mengalami kerugian dan kegagalan. 

Jika kita terus maju, berani, tanpa perduli seberapa banyak kegagalan yang telah kita alami dan kerugian-kerugian akan bisnis kita. Perjuangan yang kita lalui sebagai pembentuk jiwa kita untuk menjadi seorang pembisnis sejati. Semakin banyaknya kegagalan, semakin banyak kita tahu hal terbaik yang harus dilakukan untuk kemajuan bisnis yang dijalankan.

Lihat saja pengusaha-pengusaha besar di dunia, mereka memulai bisnisnya dari nol hingga sukses. Begitu banyak kegagalan yang mereka dapati dalam membangun bisnisnya. Penolakan-penolakan dari masyarakat akan produk yang ditawarkan membuat mereka tidak patah semangat. Dengan penolakan yang mereka terima membuat mereka tahu apa produk yang bisa diterima dan membuat ketertarikan pada masyarakat.

Contohnya adalah pengusaha yang bernama Kolonel Harland Sanders yang saat ini usahanya dikenal dengan Kentucky Fried Chiken atau KFC. KFC merupakan restoran siap saji yang tersebar di dunia. Lebih dari satu milyar ayam goreng hasil resep Kolonel dinikmati setiap tahunnya. Kesuksesan yang ia raih bukanlah suatu hal yang mudah, namun ada cerita dibaliknya.

Pada umur 6 tahun, ayahnya meninggal dunia. Ibunya sudah tidak bisa bekerja lagi, dan Harland muda sudah harus menjaga adik laki-lakinya yang berusia 3 tahun dan suster bayinya. Dengan kondisi ini ia harus memasak untuk keluarganya. Pada usia 7 tahun, ia sudah pandai memasak di beberapa tempat memasak. Pada usia 10 tahun ia mendapatkan pekerjaan pertamanya di dekat pertanian dengan gaji 2 dolar sebulan. 

Pada usia 40 tahun Kolonel mulai memasak untuk orang yang bepergian yang singgah di bengkelnya di Corban. Ia belum punya restoran pada saat itu, tetapi ia menyajikan makanannya pada meja makannya di ruang makan bengkelnya. Semakin banyak orang yang datang ke tempatnya untuk makan, akhirnya ia pindah ke seberang jalan dekat penginapan dan restoran yang kapasitasnya 142 orang. Selama hampir 9 tahun ia menggunakan resep yang dibuatnya dengan teknik dasar memasak hingga saat ini. 

Namun, pada awal tahun 1950 jalan raya baru antarnegara bagian direncanakan melewati kota Corbin. Melihat akan berakhir bisnisnya, Kolonel menutup restorannya. Setelah membayar sejumlah uang, ia mendapatkan tunjangan sosial hari tuanya sebesar $105. Percaya diri dengan kualitas ayam gorengnya, Kolonel meyakinkan dirinya untuk membuka usaha warabala yang dimulai tahun 1952. Ia pergi jauh menyeberangi negara bagian dengan mobil dari satu restoran ke restoran lainnya. Ia tawarkan resep masakannya ke lebih dari 1.000 restoran di negaranya. 

Akhirnya restoran yang ke-1.008, menerima resepnya tersebut. Dari situlah bisnis Kolonel berkembang pesat di dunia. Dan itu semua dilakukan oleh seorang laki-laki berusia 65 tahun yang menggunakan jaminan sosialnya untuk memulai usaha. Impian untuk sukses tidak harus impian masa kecil, bisa juga saat usia sudah senja. (kisah tersebut diambil dari buku yang berjudul Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian)

Dari kisah tersebut membuktikan bahwa ketika kita ingin menjadi seorang pembisnis yang sukses kita harus selalu mencoba dan mencoba, tidak mudah menyerah akan penolakan-penolakan, berani, pekerja keras, tidak takut akan kegagalan yang terjadi serta selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yakinlah bahwa usaha tidak menghianati hasil. Selama kita berusaha, apa yang kita cita-citakan akan tercapai dengan jalan yang mudah.    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun