Mohon tunggu...
Okta Piliang
Okta Piliang Mohon Tunggu... Seniman - seniman/penyair/

penyihir kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Musim Berkabut

24 Agustus 2022   12:13 Diperbarui: 24 Agustus 2022   12:16 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Musim Berkabut

Sepanjang desau angin, geletar daun-daun kami mengabarkan kehangatan.

Tidak hanya jacket atau syal sebagai jawaban. Tetapi kami ada dalam kesepakatan yang berbicara hari ini, dan terus selanjutnya.

Bukankah perang atau pembunuhan telah dihikayatkan. Habil dan anak adam yang lain.

Tapi cinta telah mendahului; konon saat Adam ditiupkan ruh, kasih itu ikut terbawa. Maka kami jemput perihal cinta anak manusia dengan framen-framen surga.

Bukankah senyuman cukup sakti meredam amarah. Ia merekatkan apa saja, tanpa perlu kau sebut kabut akan menyesatkan.

Senantiasa kabut hanya sebatas gerimis yang dibawa angin lalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun