Mohon tunggu...
Okta Chandra RK
Okta Chandra RK Mohon Tunggu... Guru - Pengisi Materi di Belajar Bareng Okta Channel

Suka matematika, sekaligus mengajar matematika. Saya juga mengelola blog mathclinic.my.id dan juga channel youtube belajar bareng okta yang berisi seputar matematika. Saya juga sedang mengembangkan blog ladangilmu.my.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Riuh Hati

1 Desember 2022   07:37 Diperbarui: 1 Desember 2022   08:20 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh Okta Chandra RK 

Ibu...
Teriakan dan tangisan menderu..
Mengantarkan ikhlas melepas mu ibu..
Kepergianmu seolah hanyalah semu..

Anak-anakmu menangisimu
Mengucapkan segala hal baik tentangmu
Mengingat setiap pesan yang terucap olehmu
Menjalani setiap detik dengan menjaga pesan sebagai wasiatmu

Baca juga: Pelita Hati

Namun itu hanya semu ibu
Sekian lama waktu berlalu, semua itu tak lagi berlaku
Segala pesan dan amanatmu telah terkikis waktu
Anak-anak mu kembali lagi seperti dulu, bahkan suamimu

Maafkan anakmu ini wahai ibu
Yang hingga kini belum mampu sepertimu
Menahan sabar dan ikhlas dalam sembilu
Kuat dan tangguh seperti dirimu

Anakmu ini terjepit situasi
Segala sesuatu dimanfaatkan kondisi
Kesabaran dan ketangguhan ini pudar kian hari
Berganti keluh kesah yang menyelimuti hati

Saudara sendiri seperti orang lain
Sedang yang lain justru layaknya saudara meski dalam batin
Senantiasa membantu tanpa niat lain
Sedang mereka selalu memberi tekanan batin

Mohon doamu ibu
Hati ini senantiasa meragu
Keikhlasan ini kian diadu
Ketangguhan ini mulai luntur oleh waktu

Ibu, Angan dan cita-cita mu belum terwujud
Anakmu ini belum mampu merangkai wujud
Desir bibir bertutur setiap sujud
Memohon kekuatan dan kemampuan dari Sang Pemberi Wujud

Baca juga: Manusia Biasa

Merangkai kembali benang-benang impianmu ibu
Helai demi helai kami rajut benang itu
Perlahan-lahan terkadang kembali terurai berganti dengan derai
Jerit hati ini riuh mengharap semuanya baik-baik saja

Ibu..
Riuh hati ini terkulai
Menahan setiap derai
Pukulan itu menghantam hingga lunglai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun