Mohon tunggu...
Okta Chandra RK
Okta Chandra RK Mohon Tunggu... Guru - Pengisi Materi di Belajar Bareng Okta Channel

Suka matematika, sekaligus mengajar matematika. Saya juga mengelola blog mathclinic.my.id dan juga channel youtube belajar bareng okta yang berisi seputar matematika. Saya juga sedang mengembangkan blog ladangilmu.my.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bogorku

14 Oktober 2022   00:15 Diperbarui: 14 Oktober 2022   00:22 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Okta Chandra RK

Bogorku

Bogor ku gempar
Petir menyambar menggelegar
Kilat mengilat membuat hati bergetar
Ribuan air jatuh mengucur memancar
Gemuruh riuh dedaunan menghadirkan nuansa yang sulit dipapar

Baca juga: Sesosok Syukur

Bogor ku perlu pejuang
Pohon tinggi menjulang tumbang
Rumah kokoh tersapu air yang datang
Debur air mengusir pengguna jalan yang lalu lalang
Tanah berjatuhan menerjang

Bogorku perlu bantuan
Orang-orang berhamburan
Panik, takut, hilang kesadaran
Air kian tinggi, alirannya deras menyapu jalan
Menghentakkan apapun di hadapan

Bogorku diterpa hujan yang gusar
Pasukan air datang kian besar
Jumlah tetesannya sangat liar
Intensitasnya diluar nalar
Sepasukan itu menyerbu ke sekitar

Menyerang telak setiap sudut
Hal tersembunyi pun tak luput
Pasukan ini licin seperti belut
Menyerang seperti orang kalut

Baca juga: Muhasabah Pagi

Sejatinya mereka tidak menyerang
Mereka hanya berjatuhan setelah terang menghilang
Berganti gelap yang tidak menimbulkan bayang
Hanya kenyataan yang mencekam disetiap ruang

Bogorku waspada akan hal mendatang
Kendaraan berserakan terapung diterjang
Barang perabotan mengisi tanah yang tak lapang
Kawat listrik menjuntai, melambai, bersiap menyerang
Korban berjatuhan, inikah bencana datang?

Baca juga: Meresapi Sepi

Bogorku harus akas
Aparat dan petugas gabungan bergegas
Menyelematkan dan memberi pertolongan dengan tegas
Menggapai setiap insan yang sedari tadi menahan napas
Menerjang setiap aliran yang melawan dengan deras

Kota itu siaga bencana
Terlambat saat sudah terlaksana
Hanya bisa menyelamatkan semampunya
Seharusnya bisa dicari akar penyebabnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun