Mohon tunggu...
Okta Chandra RK
Okta Chandra RK Mohon Tunggu... Guru - Pengisi Materi di Belajar Bareng Okta Channel

Suka matematika, sekaligus mengajar matematika. Saya juga mengelola blog mathclinic.my.id dan juga channel youtube belajar bareng okta yang berisi seputar matematika. Saya juga sedang mengembangkan blog ladangilmu.my.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mojokerto - Sidoarjo

24 September 2022   07:20 Diperbarui: 24 September 2022   07:30 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Okta Chandra RK

Mojokerto - Sidoarjo


Diantara Mojokerto dan Sidoarjo terhubungkan jalan berliku
Tidak terjal hanya ramai memburu
Pengguna jalan seolah terburu-buru
Menerjang pagi yang selalu kesusu

Perjalanan ini panjang membentang
Menikmati setiap kelok dan ruang
Menerjang angin menantang truk-truk panjang
Menghiasi jalan bagaikan banteng besar menghalang

Aku seperti ksatria penunggang kuda
Menunggang kuda besi yang lari sekuat tenaga
Kudaku haus dan memaksaku tuk berbelok ke pertamina
Ikut mengantri melepas dahaga

Aku merasa kudaku tak seperti biasanya
Minum 92 tak selera
Minum 95 aku tak kuasa
Minum 90 lebih cepat bersua
tapi jadi pilihan utama

Harga naik tapi tak terlalu baik
Kudaku memekik karena sering bolak-balik
Kuelus kudaku dan berbisik
Mari kita kembali menantang terik
Tak perlu dipikir terlalu pelik
Masih banyak hal yang harus dilakukan dengan baik

Baca juga: Sendiri Itu Pasti

Kerumunan kuda besi memenuhi ruang sempit
Sepanjang jalan seperti terhimpit kecepit
Benar-benar harus hati-hati agar mudah berkelit
Memacu kuda besi menuju ruang yang tidak rumit

Mentari pagi terang menyinari
Menyilaukan mata kuda besi
Kejadian tiap pagi ya seperti ini
Setiap gerakan harus penuh intuisi
Agar terbebas dari jerat amunisi kuda-kuda besi

Baca juga: Awan Diri

Semua seperti tak sabar
Mereka berlarian sambil berkelakar
Kudaku lah yang paling kekar
Tak peduli tak aman menjalar

Sidoarjo pagi ini tak sepi
Urat-urat jalan dipenuhi kuda berlari
Truk dan kendaraan pribadi turut menghiasi
Mengambil peran di pagi hari

Kuistirahatkan kudaku yang sedari tadi menderu
Berlari lari menerjang setiap debu
Kini istirahatlah dulu, sebelum nanti kita kembali melaju
Menantang kembali keperkasaan kudaku

Ku sampaikan dengan riang
Istirahatlah tunggu aku pulang
Nanti kita kan kembali menerjang
Indahnya perjalanan saat petang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun