Mohon tunggu...
okmi astuti
okmi astuti Mohon Tunggu... Guru - Menulis is habit, menulislah sepanjang hayat

Perempuan dengan tiga anak, yang kesehariannya mengajar dan menjadi ibu rumah tangga. Ingin menjadi penulis tapi belum terbiasa menulis. Saat ini sedang mengikuti kelas belajar bersama Omjay dan rekan-rekan. Semoga bisa menjadi penulis hebat seperti mereka.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Rangkap Tugas? Setujukah Jika Diberikan Rangkap Tugas?

12 Agustus 2021   16:34 Diperbarui: 12 Agustus 2021   16:44 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PPDB SMKN 3 Pangkalpinang 2021

Sering kali kita memandang bahwa setiap orang yang bekerja memerlukan fokus dan konsentrasi. Tiap pekerjaan yang diberikan selalu dikerjakan tepat waktu, dan hasil pekerjaan nya pun mendapat sanjungan dari atasan.

Semua pegawai pasti menginginkan hal serupa. Bekerja keras, teliti, rapi, on time, dan mendapat acungan jempol dari Bos. 

Bagaimana jikalau orang-orang yang dianggap pekerja keras tersebut suatu waktu diberikan rangkap tugas? Apakah mereka akan menerimanya?

Rangkap tugas artinya mengerjakan dua tugas sekaligus di tempat kerja yang sama, terlepas dari sesuai bidang atau tidak. 

Orang yang diberikan rangkap tugas sebenarnya adalah orang-orang pilihan yang dianggap sanggup mengerjakan tugas-tugas tersebut sesuai target. Sebelum memberikan tugas tersebut, mereka sudah menganalisa terlebih dahulu sejauh mana kemampuan dan skill yang akan mengerjakan tugas tersebut. 

Mana ada orang yang mau rugi atau gagal ketika menyerahkan sebuah pekerjaan kepada orang lain. Mereka sudah menimbang dan mengantisipasi keuntungan yang didapat setelah memberikan rangkap tugas tersebut. Paling tidak mereka tidak akan mengalami kerugian atau kegagalan.

Saya pribadi pernah diberikan Rangkap Tugas lebih kurang 3 tahun sebelum resign melanjutkan pendidikan. Waktu itu, tugas utama saya adalah sebagai guru mata pelajaran. Kemudian saya diberikan tugas tambahan sebagai penanggung jawab department housekeeping di hotel praktek sekolah.

Zaman itu, bisnis di perhotelan sedang ramai. Saya yang awam dan asing dengan tugas tersebut merasa bingung. Apakah saya sanggup? Tak sedikitpun saya memiliki pengalaman di bidang perhotelan apalagi berkaitan langsung dengan tamu. 

Ketika berbicara dengan kepala sekolah, jawaban nya selalu sama, "Ibu Sanggup." Awal mulai bekerja, saya datang ke edotel. Saya bingung apa yang harus dikerjakan. Untung nya, manager hotel dan asisten manager / Penanggung jawab food and beverage yang merangkap receptionist saya menyebut beliau begitu, membantu saya tentang tugas yang harus dilakoni. 

Selanjutnya, saya berbaur dengan staff housekeeping, di situ lah saya diajarkan. Saya tidak merasa malu belajar dari mereka karena saya benar-benar tidak mengerti apa yang harus dilakukan.  Saya sangat berterima kasih kepada mereka, melalui tangan mereka tangan saya paham tugas Yang dikerjakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun