Mohon tunggu...
okmi astuti
okmi astuti Mohon Tunggu... Guru - Menulis is habit, menulislah sepanjang hayat

Perempuan dengan tiga anak, yang kesehariannya mengajar dan menjadi ibu rumah tangga. Ingin menjadi penulis tapi belum terbiasa menulis. Saat ini sedang mengikuti kelas belajar bersama Omjay dan rekan-rekan. Semoga bisa menjadi penulis hebat seperti mereka.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hari yang Melelahkan

22 Juni 2021   06:36 Diperbarui: 22 Juni 2021   06:43 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kubuka HP dan mulai menekan huruf demi huruf. Aku ingin bercerita tapi bingung memulai darimana. Jam 7 kurang 10 menit Senin pagi, aku sampai di sekolah. Hari ini adalah hari pertama PPDB jalur regular atau prestasi untuk tingkat SMK. 

Sebenarnya pendaftaran dibuka mulai pukul delapan, karena ada briefing  dari kepala sekolah kami datang lebih awal. Briefing dimulai sesuai jadwal. Setelah briefing Kami kembali ke meja masing-masing. 

Pendaftaran pun dimulai. Semua panitia sibuk dengan tugas masing-masing. Hari yang melelahkan, saking sibuknya melayani calon peserta didik baru, tidak terasa  sudah siang. Jam menunjukkan pukul 13.30 sholat belum Dan makanpun Sama.  Setelah menyelesaikan semua berkas peserta terakhir, akhirnya saya izin untuk  sholat dan makan.

Setelah sholat saya kembali ke meja panitia Dan melanjutkan tugas. Saya kembali mengecek berkas apakah sudah diupload atau belum. Saya harus memastikan apakah data mereka sesuai sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.  Waktu berlalu sangat cepat, calon peserta didik baru membubarkan diri. Kami bergegas merapikan dan menyimpan  semua berkas. 

Saya tidak langsung pulang, tapi beralih ke tugas selanjutnya. Jika saya pulang saya yakin tidak bisa mengerjakannya. Tugas berikutnya adalah menginput nilai dan mencari rerata antara semester 1 dan 2. Waktu terus berjalan.  

Jika Mata bisa bicara dia akan berkata Mata ini sudah lelah, pedih, perih dan buram. Dari pagi sampai menjelang magrib tak berhenti di depan laptop. Rekapan ini mesti Selesai awal Karena rabu Siang setelah PPDB adalah rapat pleno kenaikan tingkat. Saya harus mengejar waktu, jangan sampai keteteran. Semuanya mesti dilakukan tepat waktu.

Sampai di rumah,  saya teringat ada kelas belajar menulis. Karena lelah saya akan melewatkan kelas malam ini. Mulut boleh berkata demikian tapi hati tidak. Saya berusaha meninabobokkan anak-anak  tapi Mata mereka belum mengantuk. Terpaksa mereka saya biarkan bermain. Saya bekerja di antara teriakan dan nyanyian mereka. Sesekali mereka merusak konsentrasi, mereka datang dan mengajak bicara. Tentu harus saya jawab. Akhirnya saya mengusir mereka secara halus.

Ketika mereka semua keluar kamar, saya iseng membuka HP, ternyata hampir jam 7 dan Om Jay mulai menyapa kelas dan menyampaikan kalau malam ini adalah malam terakhir perkulian.  Tentu saja saya tidak akan menyia-yiakan kesempatan langka ini. Selanjutnya, Om Jay mempersilahkan moderator membuka kelas.

Kalimat-kalimat perpisahan muncul dari Om Jay dan juga bu May menambah sedih suasana. Meskipun Kami tidak sempat bertatap muka tapi kebersamaan selama 3 Bulan ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Banyak kenangan tercipta, banyak tawa dan canda.

Kekompakkan peserta sangat terasa. Antara satu peserta dengan peserta lainnya saling memotivasi. Tujuan Kami yang sama membuat Kami harus belajar bersama-sama. Tapi Semua ini harus diakhiri. Rela tak rela kami mesti berpisah. 

DImana ada pertemuan disitu ada perpisahan. Mesti sedih dan terharu, ini mesti dilewati. Sudah waktunya memberi kesempatan kepada calan penulis  baru untuk menimba ilmu menulis . Tugas Kami berikutnya adalah mengaplikasikan semua ilmu yang telah didapat selama pelatihan dan mewujudkan mimpi menghasilkan Karya buku serta mewujudkan komitment Yang telah dibuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun