Mohon tunggu...
Money Pilihan

Hutang Pemerintah, Hutang Rakyat?

21 Februari 2019   12:33 Diperbarui: 21 Februari 2019   14:05 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Melihat situasi ekonomi negara saat ini,bisa dibilang bahwa ekonomi negara kita sedang mengalami pertumbuhan yang cukup bagus, apalagi dengan dukungan dari pemerintah yang giat membangun berbagai infrastruktur dengan harapan dapat menumbuhkan dan mendorong perkembangan ekonomi di negara kita.

Tentu pembangunan infrastruktur yang saat ini dilakukan juga membutuhkan banyak biaya untuk pelaksanaannya. Saat ini biaya pembangunan infrastruktur tersebut diambilkan dari pajak penerimaan pemerintah dan juga dana penyertaan pihak swasta serta hutang pemerintah.

Tidak bisa dipungkiri bahwa untuk skema hutang pemerintah saat ini bisa dibilang mencapai jumlah yang cukup besar, bahkan sempat menjadi viral beberapa waktu lalu di banyak media. Walaupun begitu pemerintah tetap menjamin bahwa dana hutang tersebut masih dalam kategori aman, masih dalam rasio normal hutang sebuah pemerintahan.

Meski pemerintah sudah menjamin hal tersebut, bisa dibilang masih banyak rakyat yang bertanya tanya, kapan hutang tersebut bisa terbayar? Apakah hutang tersebut akan dibayar dengan menambah prosentase pajak ke warga negara? Apakah anak cucu kita besok akan terbenani dengan hutang tersebut?  Kapan negara kita bisa bebas hutang? Apakah hutang pemerintah sama dengan hutang rakyat?

Muncul banyak pertanyaan, muncul banyak teori, muncul banyak perandaian, memicu perdebatan yang tidak kunjung usai, bahkan banyak pula yang saling menyalahkan satu sama lain. Tidak ada habisnya kalau mau membahas topik ini, sampai kapanpun tidak akan selesai. Sementara hutang akan tetap ada, bunga tetap berjalan, dan tanggal jatuh tempo juga akan segera tiba.

Daripada cuma berdebat dan saling menyalahkan, dimana hal tersebut tidak akan menyelesaikan masalah hutang, maka lebih baik kita bergerak untuk menyelesaikan masalah sehingga di masa depan anak cucu kita bisa terbebas dari hutang tersebut. Yang penting berbuat sesuatu daripada cuma berdebat, berandai andai atau malah diam saja melihat kondisi ini. 

Saya mengusulkan untuk membuat sebuah rekening publik, hampir sama seperti rekening dana bencana yang selama ini sering digunakan untuk menggalang dana bantuan dari masyarakat. Tetapi kali ini rekening ini digunakan untuk membantu pembayaran hutang pemerintah.

Rekening ini bersifat terbuka, artinya bisa ditransfer dana oleh rakyat, siapapun itu, berapapun jumlahnya, dan bisa dilihat secara real time di sebuah situs website yang dikelola pihak perbankan. Bisa dilihat berapa total saldonya, berapa rincian dana masuknya, tetapi hanya bisa dicairkan oleh Menteri Keuangan atas persetujuan pemerintah untuk proses pembayaran hutang.

Bagi setiap warga negara yang mentransfer ke nomer rekening tersebut, akan mendapatkan info pemberitahuan dan nomer referensi. Karena dana di rekening tersebut akan digunakan untuk membantu pembayaran hutang pemerintah yang biasanya diambilkan dari penerimaan negara berupa pajak, maka bagi warga negara yang berkontribusi di rekening tersebut, juga bisa dianggap telah membayar pajak.

Nantinya nomer referensi tersebut bisa digunakan untuk melacak kembali kapan dan jumlah nominal yang telah ditransferkan dan bisa digunakan sebagai salah satu alat bukti untuk proses pengurangan pajak terhutang di Dirjen Pajak.

Untuk mekanismenya memang perlu penelitian dan pengkajian teknis lebih lanjut dari pihak terkait, seperti Perbankan, Kementrian Keuangan dan Dirjen Pajak. Perlu juga penyamaan persepsi dan sistem dari pihak terkait sehingga operasionalnya di lapangan bisa berjalan mulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun