Mohon tunggu...
Okky Putri Rahayu
Okky Putri Rahayu Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ngeblog saat senggang

Pernah belajar mencampur larutan kimia, kini lebih suka mencampur kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Bang Ujang Si Penipu Bank

4 Februari 2020   17:25 Diperbarui: 4 Februari 2020   17:28 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Apa? Kau mau bilang aku dosa?" potong Ujang.

Samin tak enak hati bilang iya. Meskipun dia bukan orang yang taat, Samin masih ingat untuk solat. Dan puasa yang kadang-kadang masih diselingin merokok jika tak ada yang melihat.

"Aku memakai uang itu untuk membeli cinta. Membeli perempuan. Tapi semua orang pembohong Min. Aku pun juga pembohong."

Samin kembali ingat dengan Rasmi, perempuan yang pernah Ujang kenalkan sebagai istrinya. Satu tahun lalu saat Samin dan keluarga berkunjung ke Depok. Tempat tinggal Ujang sebelum ia pindah ke Bandung. Rasmi adalah perempuan ke sekian yang menikah siri dengan Uang. Setelah Yuli, istri sahnya meninggal bersama bayi yang dikandungnya dalam sebuah kecelakaan bis, Ujang rajin menikah siri. Mungkin sudah lima kali.

"Ada apa dengan mbak Rasmi?" tanya Samin dengan hati hati.

Ia takut membahas soal perempuan perempuan dalam hidup Ujang.

"Tidak ada apa apa. Dia sudah bahagia."

"Dan kenapa Abang ke sini sendirian?"

Ujang tersenyum tipis. Sambil terus membelai ransel hitam di sebelahnya.

"Aku tidak sendirian."

Samin sebetulnya tahu bahwa Ujang datang sendirian. Dia datang jam dua pagi, Membawa ransel hitam yang sekarang sedang dia pangku. Ransel yang ia dekap semalaman. Ransel hitam yang sedari tadi ia tatap bak kekasih hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun