Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Membongkar Tradisi ABS dan AMS dari Fenomena Mundurnya Para Kader Partai NasDem

6 Oktober 2022   09:22 Diperbarui: 6 Oktober 2022   13:50 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan dan Surya Paloh. Sumber: detiknews.com

Alasan pengunduran mereka adalah keputusan partai yang tidak sesuai lagi dengan hati nurani. Dari pada berlama-lama di dalam partai dan nantinya mengecewakan dan membawa polemik internal partai, maka mundur adalah pilihan yang lebih bijak.

Ini tentunya menjadi pukulan telak bagi Partai Nasional Demokrat. Belum lagi telah dilaporkan bahwa ada sekitar 5000 lebih kader Partai Nasdem Jawa Barat mengundurkan diri buntut dari peristiwa 3 Oktober lalu.

Mereka kecewa terhadap partai ini. Menurut mereka, dengan mengusung Anies yang jelas-jelas berpihak kepada kaum intoleran akan membawa dampak yang sangat buruk bagi bangsa ini.

Banyak kader itu menyatakan bahwa pemikiran dan hati mereka tidak lagi sejalan dengan kebijakan partai.

Fenomena ini sungguh menarik. Hal ini membuktikan bahwa para politisi kita sudah semakin dewasa dalam berpolitik. Mereka tidak lagi hanya sekedar mengkuti tradisi asal bapak senang atau asal mama senang.

Meski hak prerogatif penentuan Capres ada di tangan Ketua Umum, tapi tentunya keputusan harus benar-benar mawakili suara-suara dari kalangan bawah. Keputusan partai harus mendapat persetujuan dari seluruh kader partai berdasarkan mufakat. 

Mundurnya para kader NasDem bisa menjadi pembelajaran politik bagi para politisi bahwa prinsip pribadi itu harus dijunjung tinggi. Setiap politisi harus berani bersikap apabila ada keputusan partai yang tidak sesuai dengan hati nurani dan kepentingan masyarakat banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun