Satgassus Merah Putih Dibubarkan Demi Efektivitas Kerja?

Headline berita yang diturunkan oleh Kompas.com dan Koran Tempo hari ini cukup mengejutkan dan manjadi sorotan berbagai kalangan. Satuan Tugas Khusus Merah Putih (Satgassus) dari Polri yang dipimpin Ferdi Sambo dibubarkan oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo. 

Satgassus Merah Putih adalah satuan khusus yang dibentuk pada 6 Maret 2019 pada masa kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian dengan surat perintah nomor Sprin/681/III/HUK.6.6/2019.

Satgassus Merah Putih ini mempunyai misi khusus yaitu melakukan penanganan tindak pidana serius mulai dari narkotika, perjudian, korupsi, pencucian uang, illegal loging, dan ITE.

Baca juga: Marwah Polri dan Kejaksaan Dipertaruhkan, Bisakah?

Orang pertama yang memimpin Satgassus ini adalah mantan Kapolri Idham Asis. Setelahnya, Satgassus ini dipimpin oleh Ferdi Sambo pada 2020 lalu saat menjabat sebagai Kadiv Propam Polri lewat Sprin/1246/V/HUK.6.6/2020. 

Tugasnya di Satgassus ini diperpanjang hingga 2022 ini tetapi jabatan ini dicopot bersamaan dengan penonaktivannya sebagai Kadiv Propas Polri setalah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.

Salah satu alasan yang menjadi dasar pembubaran Satgassus ini sebagaimana disampaikan oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetya adalah untuk efektivitas kinerja.

Keberadaan Satgassus Merah putih memang sangatlah efektif di dalam tubuh Polri sebab beberapa tindak pindana di atas memang sangat memprihatinkan dan membahayakan bagi masyarakat. Diperlukan penanganan khusus oleh Polri.

Baca juga: Kapolri Menetapkan Ferdi Sambo Jadi Tersangka baru Kasus Kematian Brigadir J

Namun ekspektasi yang terlalu besar dari Polri terhadap satuan tugas ini menjadi boomerang bagi institusi itu sendiri. 

Keberadaan Satgassus tersebut oleh beberapa pihak disinyalir sangat rentan disusupi oleh mafia. Salah satunya yang disampaikan Din Syamsuddin ketua umum PP Muhammadiyah periode 2005 hingga 2015. Menurutnya, keberadaan Satgassus ini berbahaya karena dapat menghalangi penegakan keadilan dan membuka jalan bagi kezaliman.

Dalam beberapa pemberitaan memuat dugaan juga FS merupakan bendahara situs judi online Polri dengan kode 303. Hal ini diunggah oleh akun Oppite6890 seperti yang dicuitkan oleh Bobby Risakotta. 

Menurut Bobby ini adalah tudduhan serius terhadap kepolisian sebagai sebuah institusi yang besar di negeri ini. Karena itu lanjutnya apabila ini adalah hoax maka kepolisian harus bergerak cepat menangkap orang ini.