Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Nancy Pelosi dan Politik Luar Negeri AS, Mencermati Dampak Kunjungannya ke Taiwan bagi Kawasan Asia

5 Agustus 2022   10:36 Diperbarui: 9 Agustus 2022   09:00 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nancy Pelosi nelakukan kunjungan kerja ke Taiwan. (Foto: AFP/SAM YEH via Kompas.com)

Kekuatan militer mereka digunakan sebagai senjata untuk mengadili negara-negara  yang dianggap melanggar demokrasi serta HAM.

Persoalannya AS tidak mau didikte oleh bangsa lain namun suka mendikte bangsa lain. Semua yang menantang kebijakannya akan diporak-porandakan.

AS memang ambigu. Sebelumnya Korea Utara adalah negara pembangkang di mata AS. Kini Rusia pun melawan dengan tidak mengindahkan seruan AS dan sekutunya Nato untuk tidak menginvasi Ukraina.

Bagaimana Dampak kunjungan Pelosi Bagi Kawasan Asia?

Lawatan Pelosi telah meningkatkan eskalasi hubungan antara China-AS dan China-Taiwan dan membawa ancaman perang di kawasan itu.

Para pemimpin dunia mengecam agresivitas  Cina itu dan menyebut bahwa Cina terlalu berlebihan menanggapi lawatan Pelosi ke pulau itu.

Namun kecaman-kecaman itu tidak digubris Beijing. Mereka tetap menunjukan keagresivan mereka dengan melakukan latihan-latihan militer sebagai bentuk provokasi kepada AS atas kunjungan Pelosi ke Taiwan.

Mengapa Taiwan penting bagi Cina dan AS?

Taiwan memang memiliki pemerintahan sendiri tetapi Cina tetap menganggap Taiwan sebagai bagian dari Cina. Karena itu mereka memberikan tanggapan keras terhadap kunjungan Pelosi.

Bagi mereka, kunjungan ini mau menegaskan bahwa AS tidak patuh terhadap prinsip satu Cina. Mereka jelas marah.

Diberitakan bahwa setelah lawatan Pelosi, Menteri Pertahanan Taiwan melaporkan bahwa 27 pesawat jet tempur Cina memasuki wilayah udara Taiwan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun