Kurikulum Merdeka memfokuskan diri pada materi-materi yang bersifat esensial saja. Karena itu, banyak waktu akan digunakan para peserta didik untuk memperdalam numerasi dan literasi.
Di dalam Kurikulum Merdeka, guru diberikan kebebasan untuk menyesuaikan pelaksanaan pembelajaran dengan kemampuan peserta didik sesuai dengan konteks dan muatan lokal.
Di samping itu, untuk jenjang SD mata pelajaran IPA dan IPS yang sebelumnya dalam K13 terpisah, digabungkan menjadi satu dengan nama IPAS.
Sementara itu, untuk jenjang SMP mata pelajaran informatika yang sebelum merupakan pilihan berubah menjadi mata pelajaran wajib.
Untuk tingkat SMA, K13 mewajibkan peserta didik memilih jurusan sejak di kelas X. Sementara dalam Kurikulum Merdeka, penjurusan baru akan dilakukan ketika siswa naik ke kelas XI. Itu pun dilakukan bukan saja sepihak oleh sekolah tetapi berdasarkan konsultasi antara wali kelas, guru BK, dan orang tua peserta didik.
Itulah beberapa istilah yang berubah di dalam Kurikulum Merdeka.Â
Intinya adalah Kurikulum Merdeka belajar lebih sederhana tapi padat berisi sebab fokusnya pada materi-materi esensial sehingga waktu lebih banyak diaplikasikan untuk mengembangkan karakter dan kompetensi peserta didik.