Mohon tunggu...
Sutan Dijo
Sutan Dijo Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pria

Saya tinggal di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Serangan Hasto ke Samad Justru Berbalik ke Jokowi

10 Februari 2015   18:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:29 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Abraham Samad (AS) - dan KPK -  terus diserang dari berbagai jurusan dengan berbagai cara. Salah satu serangan datang dari tokoh PDIP dan Tim Sukses Jokowi, yaitu Hasto Kristanto. Hasto menyerang Samad dengan tuduhan bahwa AS melobi tim Jokowi sewaktu Pilpres lalu. Tuduhan ini bermaksud merontokkan kredibilitas AS dan KPK. Kredibilitas merupakan kekuatan dan aset terpenting KPK. Jika KPK kehilangan kredibilitas dia tidak perlu lagi dibubarkan dan dilawan, karena dengan sendirinya sudah hancur. Ini tujuan Hasto, dkk.

Namun tuduhan Hasto juga berdampak terhadap legitimasi Jokowi sebagai presiden. Bagaimana mungkin? Karena dengan demikian mereka, kubu Jokowi dalam Pilpres, mengakui bahwa kemenangan JKW diperoleh dengan curang dan tidak legal. Menarik Ketua KPK dalam pertarungan Pilpres adalah illegal. Hasto tidak bisa berdalih bahwa AS lah yang berinisiatif lebih dahulu. Tidak mungkin orang bisa bertepuk dengan hanya sebelah tangan. Dan pula apa tujuan Hasto cs. untuk mau bertemu dengan AS (secara rahasia tentunya)? Tiada lain untuk kepentingan pemenangan Jokowi, bukan? Apalagi? Apalagi kalau bukan curang namanya kalau berusaha memanfaatkan seorang ketua lembaga penegak hukum untuk membantu memenangkan Jokowi dalam pilpres? Walaupun orang tersebut misalnya benar bahwa dia yang berinisiatif.

Serangan Hasto, di satu sisi diikuti pula dengan serangan Jend. Pol. Budi Gunawan (BG) di sisi lain kepada Samad cs dan KPK. Berbagai tuduhan dan tuntutan hukum diarahkan kepada semua komisioner KPK, terutama Samad dan Bambang W. Tujuannya sama: merontokkan kredibilitas KPK, itu saja. Namun ini juga menegaskan bahwa kubu Jokowi curang dalam pilpres lalu dengan menarik Jendral polisi yang masih aktif untuk membantu mereka memenangkan pilpres. Dan sekarang sebagai balas budi Jendral tsb hendak didudukkan sebagai Kapolri. Hal tersebut jelas dilarang dan tidak beretika, alias curang. Ini bisa dimanfaatkan oleh KMP.

KMP bisa mengajukan tuntutan hukum atas kecurangan kubu Jokowi dalam Pilpres lalu. Tujuannya bisa saja bukan untuk memakzulkan Presiden. Tujuannya utamanya adalah untuk mengungkapkan kebenaran dan menegakkan keadilan. Bagaimana pun JKW sudah terlanjur menjadi Presiden. Biarkan saja dia berkuasa selama 5 tahun. Namun kebenaran perlu diungkapkan dan keadilan ditegakkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun