Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Berebut Jabatan Pejabat Sementara Kepala Daerah

10 November 2022   15:56 Diperbarui: 10 November 2022   15:59 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duduk kami berbagi cerita. Dua gelas kopi hitam menjadi teman diskusi. Saya banyak belajar politik dari pria yang mendedikasikan diri menjadi PNS ini. 

Baginya politik adalah seni dari kegelisahan pembangunan. Alat buat mewujudkan cita-cita kesejtaeraan. Sehingga ketertarikannya pada politik membuat isi kepalanya dipenuhi strategi-strategi dan teori politik. Sekaligus pelaku politik.

"Kakanda mau ngambil jabatan Pejabat Kepala daerah," ujarnya membuatku kaget.

"Lah kenapa Kanda. Ada apa dengan jabatan sekarang," tanyaku.

" Kan lumayan adik. Kalau jadi dan lolos bisa punya track record bagus," jelasnya.

"Lah bukannya itu penurunan karir Kanda,?" Tanyaku lagi-lagi dengan keheranan.

"Jadi Pj. Jabatan saat ini tetap. Kan saya hanya diperbantukan sementara. Lumayan punya value," ujarnya sembari memetahkan potensi dan peluang di daerah yang hendak diduduki.

Kami pun mendiskusikan detail-detailnya setelah saya memperlihatkan berita dari daerah mengenai pengusulan nama-nama oleh Gubernur Ke Kemendagri. Nama-nama itu menjadi jagoan dalam penetapan nanti untuk memimpin kekosongan jabatan.

"Tenang saja Dik. Banyak jalan menuju Roma," ujarnya. Sungguh jawaban yang tendensius. 

Pertemuan kami sangat singkat. Ia pamit duluan lantaran ada panggilan penting dari petinggi salah satu partai. 

Pertemuan dengannya mengingatkan saya pada seorang pejabat Idealis tempat saya menanyakan banyak hal. Utamanya perihal strategi politik dan lobi-lobi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun