Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dua Sisi Mata Air

5 November 2022   01:22 Diperbarui: 5 November 2022   01:26 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap bulan para pegawai melakukan pengecekan rutin. Menelusuri setiap jalur pipa agar memastikan berjalan baik. Iuran oleh warga dipakai untuk operasional.

"Jadi jangan heran kalau air di sini ketika hujan selalu keruh," bebernya kemudian.

"Di perkotaan sama juga?," tanyaku lanjut.

"Mungkin beda bang. Setau saya hanya dibeberapa kecamatan. Punya sumber air masing-masing dari pegunungan," jelasnya.

Saya jadi mengingat sistem yang sama di kampung. Kurang lebih mirip. Berbeda penampungan. Di Jember muara asalnya dari mata air pegunungan yang dialirkan melalui pipa atau atas ke bawah 

Di desa saya, air dari sumur atau parigi-parigi disedot memakai alkon bantuan pemerintah ke penampungan di belakang kampung atau di atas. Sebuah bak air besar hasil proyek PU menjadi penampungan.  Lalu dialirkan ke rumah-rumah warga di bawah. Sistemnya pagi-sore dijalankan oleh satu orang penjaga.

Biaya sewa hanya berupa retribusi sebesar duapuluh ribu. Digunakan untuk operasinal dan perawatan mesin Alkon.

Bagi saya fenomenan ini sangat menarik. Air sebagai sumber penting kehidupan manusia memiliki sisi klimaks. Di satu sisi melimpah dan di sisi lain ktitis. 

Di jember, di beberapa daerah di pulau Jawa saya masih melihat dan menemukan sumber mata air mengalir dengan begitu baiknya. Tak terbendung ataupun terganggu. Bersih dan tidak keruh.

Sementara di beberapa daerah lain justru terjadj krisis air. Tidak bersih hingga keruh. Di jawa, diperkotaan saya sudah demikian parahnya. Keruh paling utama.

Sementara di luar jawa, mati air atau tidak jalan sering terjadi. Daerah-daerah itu kebanyakan berpenduduk padat hingga memiliki kerusakan alam. Ketidakseimbangan itulah yang pada akhirnya menciptakan krisis air bagi warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun