Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Keunikan Menarik Perahu di Maluku Utara

9 September 2022   14:16 Diperbarui: 10 September 2022   16:35 1382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi- Seorang nelayan di Dusun Mamoking, Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.| KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY

Orcele, satu, dua, tiga....

Perahu berlahan bergerak pelan demi pelan menggesek pasir dengan bantalan dari bambu, cabang kelapa dan kayu kecil. Sepuluh sampai dua puluh pria bahkan lebih tua, remaja hingga muda bahu mengerahkan tenaga sekuatnya agar perahu dapat bergerak ke tujuan.

Sejengkal demi sejengkal begerak, teriakan orcele selalu mengiringi. Itulah gambaran sebuah kebiasaan bagi orang-orang di Maluku Utara ketika hendak menarik atau mengangkat sesuatu yang berat. Misalnya perahu motor tempel yang hendak diangkat ke daratan. Tidak berlaku bagi perahu sampan atau kapal besar.

Kebiasaan ini sudah lama dipraktikan di Maluku Utara dan hampir bisa dijumpai di setiap pesisir pantai. Nelayan, atau pemilik kapal yang hendak mengangkat perahu atau kapalnya ke daratan karena perbaikan, atau melindungi perahu dari ganasnya ombak akan memanggil orang kampung untuk bahu membahu mengangkat kapal tersebut.

Maka ketika hendak menarik dari laut ke darat, perahu motor tempel yang tidak bisa ditarik hanya dengan dua atau tiga orang akan ramai-ramai ditarik warga dengan komando.

Yap, orcele tak punya arti dan dari bahasa suku apa. Sebab dipakai oleh semua suku di Maluku Utara. Namun secara harfiah orcele adalah teriakan penyemangat, aba-aba, kode untuk memulai menarik secara bersama-sama.

Perahu dengan latar pulau Tidore (ngopibareng.id)
Perahu dengan latar pulau Tidore (ngopibareng.id)

Baca juga: Filosofi Kapal

Dalam praktiknya, pemilik perahu akan terlebih dulu mengundang beberapa anak muda dan orang tua untuk membantu menarik perahu. Anak-anak muda ini akan langsung bergerak ke pantai. Sepanjang perjalanan mereka akan mengundang satu atau dua orang.

Tetapi terkadang, warga yang tinggal di pesisisr pantai sudah paham. Apalagi jika musim ombak datang. Perahu-perahu yang terparkir harus ditarik ke daratan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun