Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kurang Malu

30 Agustus 2022   20:26 Diperbarui: 30 Agustus 2022   20:32 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kurang Malu (terasjatim.com)

Kepala Kepolisian Jepang, Itaru Nakamura, mengundurkan diri lantaran kurangnya pengawasan, pengamanan dan perlindungan terhadap kasus penembakan terhadap Mantan Perdana Menteri Sinzho Abe. 

Begitulah yang ku tangkap dari pemberitaan. Perkara kecil di Indonesia, besar di Jepang. Setidaknya bagi Itaru Nakamura, mengundurkan diri adalah keharusan dari tanggung jawab. Walau secara rasional, toh bukan salah dia juga. Ia bisa saja membela diri habis-habisan, namun tidak demikian. alan kesatria, jalan samurai, lebih dipilihnya.

Karakter orang Jepang memang begitu. Adab malu nya besar. Gagal sekecil butir pasir merupakan kegagalan besar atas tanggung jawab yang diemban. Sudah budaya mereka hal itu di kedepankan.  Malu yang beradab, bermoral, bukan malu-maluin berdasar adab. 

Tak heran jika bangsanya maju. Sungguh belajar pada mereka yang satu ini sangat wajib. Integritas mereka sudah teruji dari jaman ke jaman. Berapa pun pergantian jaman yang di lalui Jepang. 

Hati dan pikiran sepertinya belum membutuhkan bantuan Tuhan. Keduanya masih melekat dalam raga. Karakter kuat sebagai bangsa Jepang.

Itaru Nakamura bukan satu-satunya kasus mengundurkan diri karena ketidakmampuan dalam menjalankan tugas. Sudah banyak tokoh-tokoh nya melakukan itu sebelumnya. 

Yoshihide Suga mantan perdana mentri Jepang pengganti Sinzho Abe, hanya setahun menjabat. Memilih mengundurkan diri lantaran di nilai tidak mampu mengatasi covid-19. Yuki Hatamoya, PM Jepang yang undur diri lantaran melanggar janji pemilu. 

Naoto Kan, yang merasa gagal mengatasi radiasi Listrik di Fukusima, atau Makiko Yamada yang mundur dari jabatan sebagai kepala Hubungan Masyarakat hanya gara-gara pernah di traktir makan dengan biaya sekira sembilan jutaan. 

Masih banyak lagi pejabat publiknya meletakan  integritas di depan segalanya. Bahkan baru sekedar "tuduhan" terlibat skandal saja mereka memilih mundur. Agar independensi berjalan selama investigasi.

Gila benar karakter dan kepribadian orang-orang Jepang. Melakukan kesalahan,  mengabaikan,  tidak berintegritas dalam tanggung jawab sepertinya bukan kebudayaan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun