Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kemerdekaan bagi Tuan

18 Agustus 2022   00:28 Diperbarui: 24 Agustus 2022   16:21 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi- Upacara bendera di Daerah Aliran Sungai Cileueur, Lingkungan Janggala, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (17/8/2020). (ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)

Berkibarlah bendera ku, sang Saka Merah Putih. Menjulang tinggi, setinggi tiang sederhana dari bambu bercat putih. Lagu kebangsaan dinyanyikan dengan bangga dan berapi-api lewat bibir-bibir orang desa.

Di lapangan sederhana ini- tak rata, setengah berumput, dikelilingi pepohonan kelapa, dan penjagaan ketat lautan yang mengapit--menjadi saksi kehikmatan, kejayaan, dan harapan atas kemerdekaan. 

Penghormatan, penghayatan dan pendalam dalam beberapa menit ini membangkitkan nasionalisme yang tertanam teguh dalam jiwa. Sekenyang atau selapar-laparnya jiwa itu, nasionalisme tak kenyang tak jua lapar. Ia kekal abadi, mengakar.

"Rasa-rasanya, dalam setiap peringatan hari Kemerdekaan, bulu kuduk selalu bangkit beriringan dengan nyanyian lagu Indonesia Raya yang menggema seiring Sang Saka Merah Putih dikibarkan. Waktu seperti terhenti dan tunduk hormat atas pejuangan-perjuangan,"celetuh Wandi, anak desa lulusan perguruan tinggi.

Deburan ombak manja pada tubir pasir, disertai angin yang berlahan berhembus kami nikmati sehabis upacara tadi. Duduk kami di atas talud memandangi luasnya lautan dan cakrawala yang menggantung. 

Dalam hidup kami, laut, pesisir, dan peradabannya bukanlah perkara asing. Senggama cakrawala telah kunikmati beribu kali-lipat. Langit-langit yang menggantungkan aksara berjibun sudah dalam penglihatan. 

Ombak, buih, dan karang telah menjadi kesatuan, setia mengawal pengetahuan. Pasir dan deburan ombak abadi saling merayu. Tak ubahnya dua insan kekasih yang di mabuk asmara.

Upacara Hari Kemerdekaan di Desa (Dokumentasi pribadi)
Upacara Hari Kemerdekaan di Desa (Dokumentasi pribadi)

Diantara kami, hadir pula anak-anak sekolah. Masih berpakaian lengkap, kerah mereka diangkat keatas seperti gaya Elvis Presley, topi dibalikan dan baju tak dimasukan. Gaya anak keren anak sekolah di desa.

"Tentang Kemerdekaan, apa pandanganmu?" balasanku padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun