Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dua Wajah dalam Satu Jalan

20 Agustus 2021   00:13 Diperbarui: 20 Agustus 2021   00:14 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Swering tampak atas (dok.Fajrin K)

Selamatlah diri ini, gumamku. Ku sruput lagi kopi yang sedari tadi kubiarkan mendingin. Dua tiga tegukan terasa begitu nikmat sembari menata kembali asupan niat. Walau sesekali terbayang wajah genit tadi begitu menggoda. 

Belum lagi lamunanku tuntas, seorang perempuan menyapa. Ia tak semanis dan seanggun perempuan pertama tadi. Ia sudah sedikit berumur. Jika kutebak berumur empat puluhan. 

Tak ada riasan mencolok di wajah, begitu tipis. Rambutnya bergelombang terurai. Gayanya sederhana. Dan, tak genit. 

"Bagi rokok bang,". Mintanya. Kuberikan sebatang rokok. Lalu kunyalakan. 

Boleh duduk di sini? pintanya. "boleh silahkan, bukan milik saya juga" Jawabku mempersilahkan. 

"Sendirian bang," tanyanya mengkarabkan diri. 

"Iya sendiri" jawabku singkat.

Ku lihat ia menarik rokok sangat dalam. Menghembuskan kepulan asap dengan kencang. Semacam ada gunda yang terpenjara dan ingin diutarakan.

"Ada apa mbak," Tanyaku membuka obrolan.

"Ngak. Sepi aja malam ini. Biasanya jam segini sudah bisa dua atau tiga pasien. Langgananpun tak kelihatan," ungkapnya sambil melihat jam yang dikenakannya. Pukul 12.00 Wit malam ini.

"Langganan," Sahutku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun