Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hidup dalam Dua Keluarga

5 Maret 2021   17:02 Diperbarui: 5 Maret 2021   17:10 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayahnya hanya seorang penjual minyak tanah dan bahan pokok antarpulau. Barang tersebut berasal dari kerjasama dengan pedagang besar. Hasilnya didapatkan setelah barang selesai dijual. Sementara ibunya hanya ibu rumah tangga. 

Melihat kondisi ekonomi keluarganya maka dibuatlah perjanjian antar mereka, bahwa Putri akan diadopsi ketika berumur tiga tahun. Ia akan disekolahkan hingga perguruan tinggi dan semoga dapat membantu kedua orang tua kandungnya kelak.

Kesepakatan tak tertulis itu akhirnya berlaku dan tak ada syarat apapun selebihnya. Kedua orang tua kandungya boleh datang sepuasnya berkunjung. Bahkan jika ada "kelebihan" akan dikirim ke pulau. 

Semua berjalan dengan dinamis. Walau Putri mewarnainya dengan dilema. 

Saat ini, seusai mengetahui siapa kedua orang tuanya, Ia sudah sedikit lega. Tak ada lagi murung seperti biasanya. Tak ada lagi pertanyaan siapa dia dan lain-lain yang menghantui.

Putri tetap berada dikeluarganya yang sekarang dan sesekali meminta izin mengunjungi kedua orang tuanya.

Jika ayah atau ibunya berkunjung, maka tak jarang Putri menemani mereka kemanapun mereka pergi. Itu Ia lakukan agar tidak ada rasa yang terlepas dan pergi hilang saja.

Iapun mengakui bahwa semenjak itu, hidupnya sedikit berwarna. Ada dua keluarga yang benar-benar menaruh sayang padanya. Menaruh harapan agar kelak dapat Ia menjadi orang sukses yang mampu mengangkat derajat ekonomi orang tuanya.

Bagi dia tak ada kasih sayang yang kurang. Hanya perlu dikenalkan sedari dini. Putri saat ini sedang menghadapi ujian akhir dan akan masuk ke jenjang SMA. 

***

Di suatu sore pada pertengahan 2019, seorang anak datang dan besembah sujud di kaki Ibunya. Pemandangan itu tersaji di depan kala sedang menikmati secangkir kopi dan pisang goreng di sebuah desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun