Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kebijakan "Papan Tulis"

25 Februari 2021   16:29 Diperbarui: 28 Februari 2021   04:46 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari 10 usulan yang sudah dipersempit tadi kemudian dipersempit lagi menjadi tiga usulan. Sampai di sini, proses penentuan sudah mulai lebih menarik. Sebab, setiap pilihan didasari oleh argumentasi dan bangunan pikir yang konferensif akan kebutuhan dengan tingkat urgennya.

Selain itu, sejak sampai sepuluh usulan, mahasiswa yang awalnya berposisi sebagai pemberi usulan ; suara rakyat, tanpa sadar sudah bertukar posisi di level pengambil keputusan, bukan lagi berada di luar garis kekuasaan.

Perdebatan kritis memakai berbagai metode terjadi antara mahasiswa satu dengan yang mahasiswa lain. Sudah mirip sidang paripurna.

Setelah proses yang cukup memakan waktu karena berbagai argumen yang kuat dan saling serang, terpilihlah tiga usulan. Seingat saya, cabai, tomat dan bawang (Barito). Tiga komoditas dari beberapa komoditas pangan yang tidak pernah absen sebagai penyumbang inflasi selain beras setiap bulannya.

Komoditi pangan ini selalu menjadi masalah yang mendasari setiap kebijakan diterapkan. Sedikit saja panen berjalan tidak maksimal maka dipastikan terjadi kenaikan harga karena kelangkaan di pasar. Bahkan kebijakan seperti impor turut hadir menjawab persoalan ini.

Votalitas harga yang tercipta disebabkan oleh berbagai faktor baik hulu, hilir hinga komponen penunjang seperti kebijakan serta masalah kompleks lainnya. 

Setelah berhasil mendapatkan tiga usulan ini, maka penentuan selanjutnya ialah Cabai, tomat dan bawang apa yang menjadi prioritas dalam jangka pendek, menengah hingga jangka panjang. 

Lagi-lagi semua argumentasi ini harus memiliki dasar yang kuat sehingga mampu mendukung gerakan menanam dari pekarangan. Maka disepakatilah cabai sebagai komoditi utama ditanam dipekarangan dalam jangka pendek. 

Sementara dalam jangka menengah, diperoleh turunan hasil dengan mengolah cabai ke cabai kering. Walau, perilaku orang Indonesia yang tidak terlalu menyukai cabai olahan kering.

Kenapa cabai? waktu itu sedang hangat-hangatnya kelangkaan cabai di pasar. Harga sedang meroket, kondis permintaan tidak seimbang dengan penawaran. Tidak ada titik equalibrium disana. 

Berbagai kondisi, realita dan data yang dihadirkan dalam game sederhana ini. Seperti permasalahan hulu, permintaan konsumen baik rumah tangga dan permintaan industri yang menciptakan kelangkaan, ekspektasi, perilaku konsumsi dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun