Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Wajah Pasar Tradisional yang Unik

26 Januari 2021   16:11 Diperbarui: 27 Januari 2021   11:15 1646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini juga penulis dapatkan di berbagai tempat di Thailand, di mana banyak pedagang akan terlebih dulu bertanya. Sebelum kita benar-benar mengonsumsi makanan tersebut.

*

Selain keunikan karena tata letak dan kebersihan yang menurut saya sangat menarik dari pasar ini ialah adanya kebangkitan ekonomi.

Yap, sembari menikmati kopi di salah satu lapak yang berhadapan langsung dengan para penjual ikan, saya menyadari menyadari suatu hal. Pasar yang ramai, berarti geliat ekonomi sedang tumbuh.

Yap, itu sebuah kesimpulan yang coba saya cerna dan kaitkan selama beberapa menit kami duduk. Saya cukup bahagia melihat pergerakan manusia di sini. Sebuah pergerakan yang juga menunjukan ada perputaran uang.

Kenapa demikian? Sebab di masa pandemi saat ini, berbagai sektor sempat terdampak tak terkecuali pasar tradisional. 

Dampak ini bahkan membuat semua negara mengalami penurunan performa Ekonomi. PDB sebagai alat ukur menjadi minus. Indonesia sendiri bahkan di tiga kuartal di 2020 mengalami performa negatif.

Sebuah kekakutan di ranah ekonomi yang bertumpuh pada ranah fiskal dan moneter. Tentu, gairah ekonomi yang mulai tumbuh ini menjadi harapan baru. Dan sedikit membawa angin segar.

Pasar tradisional memang tidak setenar pasar saham atau berbagai sumber besar (Industri, ekspor, impor) yang membentuk pembentukan PDB. Tetapi bukan berarti tidak memberikan sumbangsih. Justru menurut saya, untuk menilai baik tidaknya praktik ekonomi bisa nampak dari aktivitas di pasar-pasar utamanya pasar tradisional yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Contoh terkecil ialah naik turunnya inflasi. Di mana hal ini hanya bisa dilakukan pemantauan di pasar-pasar untuk menyikap persoalan permintaan dan penawaran. Pun dengan perputaran uang, 

Bahkan jika sedikit saja tergangu, semisal banjir,akan merugikan negara tidak sedikit. Menurut Kompas.id, di awal tahun ini, banjir telah merugikan sektor usaha dan parawisata sebesar 1.045 Triliun. Selain itu, dampak lain ialah ribuan pasar tradisional di Jakarta mengalami kerugian yang tak sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun