Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Pak Ulen, Penjual Ikan Bakar Colo-Colo di Kota Solo

28 Oktober 2020   03:12 Diperbarui: 28 Oktober 2020   04:34 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, jika ditelisik secara histori, keluarganya masuk dalam lingkaran biru Kesultanan Ternate. "Dano" adalah salah satu marga yang lekat erat dengan lingkungan keraton. 

Keputusan ia merantau saat itu bertepatan dengan konflik sara (agama) yang terjadi pada tahun 1999-2000 silam. 

Ia awalnya meratau di Kota Malang selama beberapa bulan. Setelah dari Malang, ia pindah beberapa tempat sebelum akhirnya memutuskan tinggal di Solo dan tinggal di karangayar. Ia sendiri sudah berkeluarga dengan mempersunting gadis Solo dan  mempunyai dua orang anak.

Sebelum membuka usaha Ikan Bakar Colo-colo, ia awalnya berjualan macam-macam. Salah satunya ayam bakar. Dan baru tiga tahun membuka bisnis ikan bakar. Ia sendiri di sela-sela berjualan, merupakan Abdi Negara yakni TNI. 

Karyawannya saat ini berjumlah enam orang. Semuanya berasal dari Cilacap dan Wonogiri yang ia gaji sebesar delapan ratus ribu.

Pak Ulen mengawasi proses membakar ikan. Dokpri
Pak Ulen mengawasi proses membakar ikan. Dokpri
"Saya pekerjakan mereka setelah terdampak corona. Saya ajak mereka bekerja disini. Ya, untuk gaji tidak bisa di berikan banyak karena penghasilan tidak menentu. Sebab, membuka bisnis ini juga tergantung selera  apakah orang sini makan ikan bakar atau tidak.," ujarnya

Pelanggan ikan bakar colo-colo menurut penuturan, kebanyakan berasal dari timur dan yang sudah pernah ke timur atau pernah mencicipi di suatu tempat.

"Kebanyakan pelanggan yang dulu tinggal di Ternate, ambon, gorontalo dan manado. Kadang ada yang pernah makan di tempat lain di timur. Dari situ ketika lihat ada warung langsung mampir," Ujarnya.

Awalanya ia menjual ikan demersal (cakalang,tongkol dan tenggiri). Namun ketidakpastian harga ikan di pasar karena fluktuatif akhirnya ia memutuskan mengganti ikan dengan ikan dasar. Selain itu, keputusan ia menjual ikan bakar selain cakalang karena kebanyakan ikan cakalang mengandung formalin. sehingga tidak segar.

Memilih Ikan. Dokpri
Memilih Ikan. Dokpri
Ikan tersebut berasal dari Lamongan dan Probolinggo. Harga yang ia keluarkan sekitar 500-700 ribu Per 25 kilo atau 30 kilom Sistem pembayaran pun ia bayar setelah penjualan. Hal itu lantaran jika di bayar awal ia tak memiliki modal.

"Saya bikin perjanjian setelah jual baru bayarm Kalo tidak modal dari mana,".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun