Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Pemain Bola hingga Kapten Kapal

26 September 2020   02:27 Diperbarui: 26 September 2020   11:52 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Foto Ilustasi Kapal nelayan di Pelabuhan PPP Bacan

Hingga pada suatu waktu, ia kena tekel lawan dalam laga uji coba saat hendak melawati pemain dari sisi kiri. Lutunya kena sepatu polling lawan dengan keras. benturan itu membuat ia kesakitan dan di tandu keluar lapangan.

" Saya mau lewat itu pemain. Saya kan pemain sayap. Nah pas mau lewat, tiba-tiba dapa (kena) tekel pas di lutut,". ungkapnya

Saat itu usianya sekira 23. Usia produktif bagi pemain sepakbola. Akibat cedera itu,ia terpaksa harus menepi dan melakukan pengobatan. Akan tetapi usahanya sia-sia, lututnya tidak segera membaik seperti semula. 

Satu demi satu tukang urut ditemui namun tidak berhasil. Apalagi pada jaman itu, sistem pengobatan baik di klub dan di Indonesia masih belum maju dan masih mengandalkan tukang urut tradisional. Keadaan itu membuat ia pun pasrah di mengakhiri karirnya di masa muda. 

Di rundung Frustasi dan Melanjutkan Hidup

Usia yang masih muda dengan potensi karir mentereng hilang di depan mata. Cedera yang tak kunjung sembuh membuat Roland tak berdaya. Ia terpaksa gantung sepatu di awal karir sebagai pemain profesional.

"saya waktu itu frustasi. Apalagi pas orang-orang tanya kapan bisa barmaen (main) lagi,". 

Roland frustasi karena keinginan untuk sembuh tak sesuai ekpektasi perkembangan lututnya. Selain itu pertanyaan demi pertanyaan selalu membuat ia stres. Tak jarang Roland melampiaskannya dengan menenggak sopi (minuman beralkohol) dan menjadi pemabuk.

Situasi ini membuat ia terpuruk hingga beberapa lama. Sebelum, salah satu sanak sodara yakni pamannya mengajak ia ke Batam dan bekerja di galangan kapal. Dari sini, semuanya di mulai hingga ia menjadi nelayan.

* 

Roland bekerja di galangan kapal sekira 3 tahun sembari mengambil kurus pelatihan kelautan terutama pelatihan nakhoda. Ia mengambil keahlian mengemudi kapal dengan tonase kecil. Setelah lulus ia kemudian berhenti dan kembali ke Manado dan sempat menjadi kapten kapal nelayan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun