Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pandemi dan Hari Raya Idul Adha yang Berbeda

30 Juli 2020   19:11 Diperbarui: 31 Juli 2020   06:12 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana penjualan hewan kurban di Cilendek, Bogor, Kamis (9/7/2020). Mendekati Idul Adha permintaan hewan kurban meningkat. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Para penjual hewan kurban di beberapa tempat juga nampak kosong. Hanya ada beberapa di sekitar Dramaga menuju Yasmin.

Suasana ini sangat tabu, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya sebelum pandemi. Biasanya jika hari raya Idul Adha seperti ini, kami yang tak kembali sering ngumpul, janjian sholat bersama hingga bakar-bakar sate. Namun kali ini berbeda, tak ada pemandangan anak-anak kecil yang berlarian menonton kambing atau sapi di Masjid. 

Suasana kosan tak semeriah sebelum pandemi dan tak ada ketupat maupun buras khas dari anak-anak Makassar yang biasanya sudah diantar penuh cinta dan tak ada ngumpul-ngumpul mahasiswa asal daerah.

Situasi yang sangat canggung ini mulai terasa 2 hari belakangan. Apalagi pas tahu kalau besok lebaran dan banyaknya pesan Whatsapp selamat hari Raya Idul Adha yang berlomba-lomba nonggol di notifikasi. 

Walaupun suasana berbeda, baik di Indonesia maupun di semua dunia dengan adanya pandemi tak lantas menyurutkan niat mulia merayakan kurban.

Suka cita merayakan hari raya Idul Adha sangat spesial, apalagi di era pandemi. Di mana banyak masyarakat yang terdampak ekonomi khususnya mereka yang berhak menerima. Ekonomi yang terdampak bagi mereka menjadi peluang bagi yang berpunya untuk membantu meringkan beban dari tekanan ekonomi. 

Keikhlasan bagian dari meningkatkan iman dan takwa dalam menjalankan perintah Allah SWT. Ikhlas berbagi, ikhlas beribadah, dan ikhlas menerima keadaan yang saat ini melanda dunia. 

Hari Raya Idul Adha adalah peristiwa besar di mana Nabi Ibrahim AS ikhlas dan bersedia mengorbankan putranya sendiri Ismail AS untuk disembelih. Hal itu semata-mata karena ketaaan kepada Allah Ta'ala.

Ketakwaan dan keihlasan dari Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS memberikan pelajaran bahwa kurban adalah ujian Allah pada seorang hamba. Ujian tentang keihlasan menahan hawa nafsu, kikir, dan tamak pada dirinya. Dengan berkurban, seorang hamba akan mendidik dirinya agar mensyukuri rejeki dan mau berbagi kepada fakir miskin, janda, yatim piatu. 

Olehnya itu, di kondisi pandemi ini kiranya kita semua dapat menyisihkan kekikiran dan membagikan rejeki lewat kurban sebagai bagian dari taqwa kita kepada Allah Ta'ala.

Selamat Hari Raya Idul Adha 1441 H, untuk keluarga, sahabat, teman-teman kompasioner dan seluruh umat muslim di Seluruh Dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun