Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Saloi, Tas Tradisonal Petani di Maluku Utara

14 Juli 2020   17:02 Diperbarui: 16 Juli 2020   21:58 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua warga sedang menuju ke kebun dan menggunakan saloi. Dokpri

Saloi bisa dirajut sendiri atau di beli langsung dari pengrajin. Proses pembuatan sendiri cukup rumit karena butuh ketelitian dan keahlian. Dalam sebulan, warga atau pengrajin bisa menghasilkan 2 buah. 

Saloi yang dibuat juga harus kuat hal ini karena mengingat fungsi yang akan digunakan oleh petani. Keawetan saloi juga terbilang cukup lama, bahkan bisa digunakan hingga beberapa tahun. 

Saloi di pundak warga. Dokpri
Saloi di pundak warga. Dokpri
Di desa saya, Desa Mateketen Kab. Halmahera Selatan, saloi menjadi barang penting yang tak ternilai. Setiap rumah di sini memiliki setidaknya 2-3 buah saloi. Bahkan di rumah orang tua saya terdapat 4 buah saloi. 

Setiap pagi mata saya selalu di manjakan oleh pemandangan perempuan-perempuan hebat yang memikul saloi ke kebun. Manfaat yang luar biasa dalam mengangkut hasil perkebunan diantaranya, kelapa, cengkih, pala, sayur, tomat, kayu bakar,dan apapun hasil kebun. Bisa dibilang tas ini lebih mahal dari tas bermerek seperti Gucci, Hermes,Luis Vuitton dll.

Dalam satu saloi, warga biasa menaruh apa saja tetapi dengan susunan yang wajib di perhatikan. Susunan ini antara lain hasil kebun yang berstruktur keras akan di taruh paling bawah dan yang paling lembek seperti sayur, pisang masak ditaruh paling atas. 

Jika satu saloi tidak muat, maka warga biasanya menaruh kayu di samping sebagai penyangga agar spase semakin besar dan dapat menaruh banyak hasil kebun.

Saloi dengan Muatan Batok Kelapa. Dokpri
Saloi dengan Muatan Batok Kelapa. Dokpri
Saloi memang familiar dengan kaum wanita, akan tetapi juga dapat digunakan oleh pria dengan kegunaanny yaitu mengumpulkan kelapa saat akan membuat kopra. 

Hal ini karena kepraktisan dari saloi ketimbang harus mengangkut satu persatu ke titik kumpul pembelahan. Selain itu, kita juga bisa menaruh makanan dalam perjalanan ke kebun.

Selain kegunaan dalam mengangkut hasil perkebunan, saloi juga difungsikan pada kegiatan gotong royong (Bokyan). Panci, piring, beras dan segala perlengkapan yang berurusan dengan dapur dapat diangkut menggunakan saloi. 

Dokpri
Dokpri
Multifungsi saloi yang dapat digunakan mengangkut apa saja memiliki nilai luar biasa bagi warga turun-temurun . Bagi saya sendiri, saloi ialah teman sejati para petani, membantu pundak-pundak mengurangi beban masalah. 

Keluh kesah yang dipikul petani dipundak tentang harga panen, tentang biaya sekolah, gagal panen, beras mahal menjadi teman bagi petani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun