Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Welcome" 2018

15 Desember 2017   02:55 Diperbarui: 15 Desember 2017   03:01 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebentar lagi 2018, artinya episode 2017 akan berakhir. Banyak catatan manis dari perjalanam bangsa,pum demikian dengan catatan sebaliknya.

Tahun 2017, menyimpan ribuan cerita. Yang tidak bisa di urai satu persatu. Baik dalam maupun luar negeri. Kita mungkin mengingat betul pertarungan Trump menjadi presiden AS bahkan sampai sekarang polemik si Trump tidak ada habisnya dengan mengakui jerusalem sebagai ibu kota israel. Ketegangan antara Korut-Amerika, peristiwa pembantaian Muslim Rohingya, kerja sama perdagangan antar negara, menangnya Portugal pada pehelatan piala eropa sampai pada lingkungan hiburan yang seperti bomingnya beberapa film garapan bertema super hero.

Pun demikian dengan Indonesia. Berbagai catatan di torehkan dan menyimpan berbagai masalah. Menurut saya sendiri, tahun 2017 adalah tahun yang meresahkan. Mungkin jika di sebutkan satu persatu tidak akan ada habisnya, maka tulisan ini hanya cukup mengingatkan beberapa peristiwa. Pada ranah politik, kota di hadapkan pada berbagai polemik, paling santer adalah pertarungan Cagub-Cawagub DKI Jakarta yang memiliki efek paling besar dalam sejarah kehidupan. Bagaimana tidak, pertarungan yang penuh ketegangan dan adu strategi politik membawa paradigma baru.

Pada perkembangan kehidupan juga dihadapkan pada kondisi yang begitu meresahkan, konflik kepentingan dan sikap saling menghormati " kepercayaan beragama" kian memuncak. Tidak ada sikap saling menghargai antara satu dengan yang lain, dengan melakukan perkusi, intimidasi dan saling serang lewat berita-berita hoax oleh oknum tidak berkepentingan menjadi headline pada setiap pemberitaan dan penyebaran informasi.

Kondisi yang paling menarik adalah, aksi 212, salah satu aksi dan gerakan kebangkitan umat Islam yang begitu besar dan belum terjadi dimanapun. Menurut salah satu sahabat saya, aksi ini adalah aksi "revolusi" terbesar umat islam. Selain itu, aksi ini menyita banyak pandangan khal layak umum baik yg pro dan yang kontra.

Dalam perjalanan politik, catatan demi catatan di goreskan. Misalnya bongkar pasang kabinet, di copotnya jabatan panglima TNI sampai pada pergerakan partai untuk menjaring balon pada pertarungan 2018 nanti. Catatan menarik lainya adalah, berkunjungnya raja Arab Saudi King Salman dalam lawatan ekonomi nya di beberapa negara. Selanjutnya pada tataran Korupsi, peristiwa melawan korupsi menjadi catatan manis dan kelam. 

Catatan kelamnya adalah peristiwa pelemahan KPK sampai pada penyerangan oleh oknum tidak di kenal kepada salah satu penyidik KPK.Catatan manisnya adalah KPK tidak gentar melalukan penyidikan dan pengungkapan berbagai kasus korupsi semisal kasus korupsi E-KTP yang menyeret ketua DPR RI.

lebih lanjut, mungkin keputusan Najwa Sihab keluar dari salah satu stasiun Televisi swasta juga menyita perhatian publik, pembebasan sandera di Papua atau perkawinan artis semisal Raisa yang sempat menjadi hari patah hati nasional, bahkan terbaru pernikahan putri presiden. Dan peristiwa-peristiwa lainya.

 Atau fenomena kids zaman now dengan segala kelakuan mereka. Banyak hal yang terjadi, Baik sosial, agama,Kemanan, ekonomi sampai pada budaya, yang jika di uraikan tidak akan ada habisnya. Secara garis besar semua catatan perjalanan bangsa ini menjadi pelajaran berharga yang tidak mungkin di lupakan begitu saja.

Bagaimana dengan tahun 2018? Tahun politik dan Piala dunia?

Tahun 2018, akan menjadi lebih menarik lagi. Dalam konteks dunia, penolakan rekomendasi dari KTT OKI terhadap keputusan Trump akan menuai kecaman dan tentu saja konflik yang terus memanas. Jika Trump bersikukuh dengan keputusan tersebut, maka konflik yang besar akan terbuka lebar. Konflik ini akan mempengaruhi posisi perekonomian Internasional, bisa jadi amerika akan di boikot produk-produknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun