Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pasar Desa dan Kesejateraan

8 November 2017   00:58 Diperbarui: 8 November 2017   01:20 2441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pandangan ekonomi, pasar merupakan tempat pertemuan antara produsen dan konsumen. Pasar juga terdiri atas dua, pasar tradisional dan pasar moderen. Tetapi, semenjak era globalisasi di ikuti oleh keterbukaan perdagangan dunia. Pasar bertransformasi tanpa harus ada pertemuan. Pasar menjelma menjadi praktis dan bertransaksi melalui teknologi.

Perkembangan pasar yang sedemikian kompleks ini membawa kemajuan transaksi antara produsen dan konsumen. Produsen dan konsumen tidak lagi di pertemukan pada sebuah tempat dan menghabiskan waktu untuk bertransaksi. Hadirnya pasar di era digital ini mengaruskan produsen dan konsumen untuk selalu lekat pada informasi.

Dengan kemajuan pasar yang terus bertransformasi pada era pasar bebas saat ini, pasar desa justru masih sebaliknya. Kumuh, tertinggal, dan hanya menjadi tempat teduh hewan peliharaan.

Pasar desa masih sangat sulit di kembangkan. motivasi pemerintah dengan berbagai kebijakan dan pembangunan pasar desa agar masyarakat dapat bersaing justru tidak seindah yang di rencanakan. 

Pemerintah telah menargetkan pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional sebanyak 5.000 unit untuk periode kerja Jokowi - JK. Harapannya tentu saja agat pasar tradisonal mampu bersaing dengan pasar moderen, mall serta swalayan.

Namun, target realisasi 5.000 pasar tradisional ini masih jauh dari kata cukup, sebab pasar desa di Indonesia berjumlah 9. 559 unit. Artinya masih ada 4 ribu unit yang harus di perbaiki dan di revitalisasi.

Jumlah target realisasi 5.000 unit juga perlu keseriusan sehingga program-program pembanguna dapat berjalan dengan baik.

Pembangunan pasar tradisional yang di dalamnya adalah pasar desa perlu tindakan serius, terutama gairah transaksi ekonomi. Karena selama ini,Pasar desa masih tetap menjadi tempat transaksi yang timpang. Alih - alih mendorong pertumbuhan serta gairah ekonomi malah menjadi petaka karena masyatakat tidak pernah memetik manfaat dari pasar desa.

Banyak pasar desa yang berada di pelosok-pelosok daerah lebih banyak tidak di gunakan. Bahkan, hanya menjadi rancangam pembungan yang timpang. Artinya, pasar desa akan di perhatikan jika ada program-program pemerintah untuk melaukan pendataan ataupun sekedar formalitas kegiatan.

Beberapa catatan saya terhadap pembanguna pasar desa khusunya di wilayah timur, menemukan berbagai hal dan masalah yang sampai sekarang sering tidak terselesaikan.

Pembanguna pasar desa yang hanya mementingkan kebutuhan proyek tanpa analisis dan penggunaan kriteria-kriteria terlebih dahulu sering terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun