Mohon tunggu...
Ojak Simamora
Ojak Simamora Mohon Tunggu... Buruh - Alumni STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang, senior GMKI

Pemerhati Humbang Hasundutan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Analisis Politik Humbang Hasundutan 2020

24 Juni 2020   16:11 Diperbarui: 25 Juni 2020   11:41 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 membuat sebagian Partai Politik (Parpol) sibuk dengan kegiatan organisasi. Proses rekruitmen dan seleksi Calon Kepala Daerah menjadi kegiatan prioritas di Tahun ini. Sebagian Parpol Fokus melakukan survey internal, mencari  kandidat yang berpeluang menang di Daerah yang ikut serta pada Pilkada serentak kali ini.

Sementara, bebera elit partai politik kembali muncul di Humbang Hasundutan, salah satu Kapubaten muda di Provinsi Sumatera Utara. Sebagian di antaranya berasal dari mantan birokrat, ada juga dari kalangan Pengusaha. Wajah-wajah lama masih didambakan masing-masing pendukung, berharap jagoannya bisa memenangkan Pilkada yang ke 4 sejak Kabupaten ini terbentuk Tahun 2003. Munculnya wajah baru juga membawa angin baik bagi sebagian masyarakat, berharap Humbang Hasundutan (Humbahas) bisa berkembang dibawah Pemerintahan mereka.

Sedangkan Petahana, yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati, kemungkinan besar ikut pada kontestasi Pilkada Tahun ini. Para pendukung petahana semakin giat menyampaikan keberhasilan jagoan yang telah menjabat selama kurang dari 5 Tahun. Para pendukung mengajak masyarakat ikut serta mendoakan dan mendukung kembali petahana, agar bisa melanjutkan Pembangunan untuk 5 Tahun lagi.

Melihat informasi yang beredar, Petahana yaitu Dosmar Banjarnahor,SE kemungkinan akan kembali memimpin Humbahas, jika tidak ada Calon yang bisa mengungguli, paling tidak hampir sama dengan petahana. 

Sebagai pertimbangan, pada Pilkada 2015, Dosmar Banjarnahor, SE berpasangan dengan Saut Parlindungan Simamora, bisa meraup sebanyak 30.311 suara atau 31,50 % dari suara yang masuk. Pilkada yang diikuti 5 pasangan calon membawa keberuntungan untuk pasangan Dosmar-Saut. 

Berbeda dengan DKI Jakarta, apabila tidak mencapai lebih dari 50 % dari suara yang masuk, maka akan diadakan pemungutan suara putaran ke dua. Jika hal ini berlaku di Humbahas, maka Dosmar-Saut kemungkinan tidak memenangkan putaran ke dua, mengingat elektabilitas dari pasangan calon yang baru muncul.

Informasi yang beredar juga menyampaikan bahwa di Pilkada 2020 Dosmar Banjar Nahor berpisah dengan wakilnya Saut Parlindungan Simamora. Artinya, kemungkinan perolehan suara Dosmar bisa berpengaruh lebih kecil tanpa keterlibatan Saut. Namun, tidak menutup kemungkinan dukungan lebih banyak jika Dosmar memilih pasangan yang dicintai rakyat.

Wajah lama yang kemungkinan kembali maju adalah Ir.Harry Marbun,M.Sc, pada Pilkada Humbahas 2015, Ir.Harry Marbun,M.Sc berpasangan dengan Momento Nixon M Sihombing,SE meraup sebanyak 11.262 suara atau 11.70 % dari suara yang masuk. Namun, kemungkinan besar akan berpisah dengan pasangan sebelumnya. Harry lebih memilih Tagor Manullang sebagai pendampingnya merebut hati rakyat untuk Pilkada Tahun ini.

Wajah yang baru stok lama yang muncul kembali adalah Baginda Polin Lumban Gaol,SH,MH, Baginda pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat. Pada Pilkada 2005 Baginda pernah ikut bertarung dan memperoleh suara terbanyak kedua. Sedangkan para Cabup dan Cawabup Humbahas 2015 seperti; Drs.Marganti Manullang, Drs.Ramses Purba, St.Rimso Maruli Sinaga,SH,MH, Ir.S.Derincen Hasugian, Palbet Siboro,SE, dan Hendri Sihombing,Amd belum menyampaikan kabar pencalonan pada Pilkada 2020.

Terkait dengan dukungan Parpol, pada Tahun 2019 Humbahas memiliki Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 129.415. Jumlah anggota legilatif di DPRD Humbahas sebanyak 25 kursi. 

Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP):7 kursi, Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA): 2 kursi, Partai Golongan Karya (GOLKAR): 5 kursi, Partai Nasional Demokrat (NASDEM): 3 kursi, Partai Indonesia Raya (PERINDO): 2 Kursi, Partai Solidaritas Indonesia (PSI): 1 kursi, Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA): 4 kursi dan Partai Demokrat: 1 kursi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun