Mohon tunggu...
Priandona Ogansyah
Priandona Ogansyah Mohon Tunggu... Konsultan - Melampaui setengah abad usia

Berbagi BAHAGIA..

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Gudeg 'Pawon' Van Jogja

20 September 2012   07:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:10 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1348127323107574639

Yogyakarta adalah sebuah kota yang memang memiliki beragam Pesona di tinjau dari aspek Sosial dan Budaya. Mulai dari bentuk pemerintahan lokal nya yang masih berbentuk kerajaan dibawah kepemimpinan seorang Sultan (Hamengkubuwono X) yang sampai saat ini masih berkuasa. Sampai dengan berbagai macam cita rasa kuliner yang lezat dan memanjakan selera masyarakat serta pendatang yang berkunjung ke sana. Salah satu Kuliner khas yang melegenda di Kota Jogja adalah Gudeg. Penganan tradisional yang terbuat dari bahan utama buah nangka muda (Gori) ini memiliki cita rasa khas yang tidak ada dua nya dibandingkan dengan koleksi kuliner Nusantara lainnya. Selain bahan utama, Gudeg akan lebih kaya cita rasanya bila saat disantap dilengkapi dengan 'Sambel Krecek' yang terbuat dari kulit sapi, Tahu, Tempe, Opor Ayam dan Telur serta beberapa butir cabe rawit. Ada beberapa jenis Gudeg yang tersedia di pasaran kota Jogja, namun secara garis besar Gudeg bisa di golongkan menjadi : Gudeg Basah, Gudeg Kering dan Gudeg Manggar. Ketiga nya memliki cita rasa sendiri-sendiri sesuai dengan selera penikmatnya Ada banyak sekali tempat untuk menikmati Gudeg di Jogja. Mulai dari skala Mbok-mbok penjual Gudeg di emperan jalan sampai ke tempat makan Gudeg dengan tata kelola ala restoran lengkap dengan Live Music akustik pengiring pengunjung nan tengah bersantap. Mengenai waktu untuk bersantap Gudeg, kita bisa mendapatkan nya mulai dari pagi hari sampai larut malam menjelang subuh, Dari sekian banyak ragam Gudeg yang ada di kota Jogja, ada satu penjual Gudeg yang tergolong unik. Unik karena ; dari segi waktu berdagang, Gudeg ini baru buka pukul 22.30 Wib, Dari lokasi berjualan, tempatnya ada didalam gang kecil. Pelanggan dapat bersantap Gudeg di dalam dapur (Pawon) nya si Mbah. Sambil bersantap kita bisa melihat peralatan memasak si Mbah yang masih menggunakan peralatan Tradisional. Sebuah sensasi makan yang menurut saya sangat Unik. Yang ndak kebagian tempat di dalam Pawon, pelanggan bisa bersantap di 2 buah meja di teras dapur si Mbah. Dengan catatan ndak boleh berisik (tertawa keras-keras), sebab memang tempat makannya di dalam gang yang cukup padat. Biasanya kita akan ditegur dengan ucapan yang sampai sekarang ndak berubah, yaitu ; "Sssst..ada bayi". Awalnya logika saya mempertanyakan, kok bayi nya nggak gede-gede ya..?, ternyata itu adalah salah satu cara khas orang Jogja saat menegur para pengunjung yang kebetulan datang beramai-ramai, biasanya anak-anak muda. Bila Sahabat Kompasiana tengah berada di Kota Jogja, tak ada salahnya singgah menikmati Uniknya Gudeg Pawon Van Jogja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun