Mohon tunggu...
N.syofiy
N.syofiy Mohon Tunggu... Freelancer - ofi

a happy person.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengatasi Kesedihan

12 Mei 2020   22:28 Diperbarui: 12 Mei 2020   22:54 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ratapan anak manusia | dokpri

Hey hai and  heyyo angkat tangan mana yang tidak pernah sedih? Angkat tangan mana yang tidak pernah berurai air mata? Angkat tangannya yang sedang galau? Angkat tangannya yang gabisa lihat atau denger tentang kesusahan orang lain? Angkat tangannya yang sedih karena lupa untuk mencintai diri sendiri sampai buatmu sangat sedih? Angkat tangan yang hidupnya lempeng lempeng ajaa? Angkat tangan yang sedih karena gapernah sedih? Oh menyedihkan sekali, kayaknya ini lebih sedih dari orang yang sedang sedih sekalipun.

Kesedihan menjadi hal yang naturally itu sangat sangat alamiah. Semua jenis makhluk hidup termasuk tumbuhan dan binatang juga merasakan hal yang sama dengan kita manusia. Bedanya dengan tumbuhan dan binatang, ketika manusia dirundung rasa sedih mungkin bisa di telurkan jadi stori, tweet, snapgram, feed-feed motivasi atau bahkan thread gimana cara mengatasi kesedihan. Jauh lebih bermanfaat dan positif. Meskipun banyak juga kita jumpai diluar sana yang ketika galau justru malah melakukan tindakan-tindakan yang rasis dan tidak akan dijelaskan disini.

Tumbuhan hanya bisa layu atau kalau kamu punya waktu luang yang sangat luang kamu bisa mengamatinya dengan riset kecil kecilan tentang kesedihan sebuah tumbuhan.

 Binatang masih bisa menangis kalau kita perhatikan seperti kucing atau anjing yang akrab sebagai piaraan yang lekat dengan kehidupan manusia, tapi apa binatang bisa curhat kalau dia sedang galau "eh gais aku galau nih, pacarku disembelih sama majikan" ini adalah obrolan seekor ayam dengan ayam lainnya, wawlahu alam. 

Banyak kan kita jumpai film-film yang diadopsi dari kisah-kisah nyata seperti Hachiko dan Togo. Silahkan buktikan dan tonton, menit keberapa kalian mulai meneteskan air mata.

Terbukti kan? Sedih atau kesedihan atau galau tidak hanya datang dari apa-apa yang tidak kita kehendaki seperti diputus pacar *uh-oh atau galau karena dirumah aja jadi gak dapat jatah uang saku atau galau karena dirumah aja tapi gak kurus kurus. 

Menonton film pun terbukti bisa membuat sedih hingga bercucuran air mata. Yaa itu bedanya, nonton film sampai nangis-nangis, film kelar langsung buat review film tersebut dengan begitu dramatisnya. Manusia itu sungguhlah cerdas. Memanusiakan manusia, gimana? Ya itu.

Terus gimana cara ngatasinya nih? Jangan banyak bertanya. Rasa sedih itu sama halnya rasa bahagia. Ia diciptakan, maka hempaskan pemikiran-pemikiran, perasaan-perasaan, dogma-dogma negatif, asumsi-asumsi buruk atau cibiran cibiran netizen yang membuatmu menjadi sedih. Gimana kalau rasa sedih itu muncul dari diri kita sendiri? 

First of all, kamu harus selalu memastikan dan menjaga bahwa pikiran dan hati selalu positif thinking, memiliki motivasi-motivasi kehidupan yang positif, cari lingkungan yang positif, cari teman yang kamu percaya yang bisa memberimu solusi, cari kesibukan-kesibukan yang membuatmu melupakan kesedihan, dan jangan sekalipun membiarkan pikiran-pikiran buruk menghampiri diri kalian. 

Jangan takut mengambil keputusan atas hal-hal yang kamu yakin bahwa ini toxic. Dirimulah yang paling mengerti bagaimana keadaan dirimu terhadap apa yang kamu butuhkan dan apa yang kamu mau.

Secara alamiah ketika merasakan kesedihan, respon tubuh kita akan berusaha tegar, berusaha kuat, meyakinkan diri untuk baik baik saja. At the same times, kita harus menerima kesedihan ini. 

Sudahlah terima saja  karena kesedihan ini membawa kita terhadap banyak sekali pelajaran tentang bagaimana bertahan dalam menghadapi kehidupan, menghadapi masa depan dan lain-lain. 

Tapi alangkah baiknya, kita tidak membiarkan kesedihan ini terus menerus menguasai diri kita, lihat betapa buruk dan bodohnya kita dikuasai kesedihan? Bahkan diluar sana banyak orang menantikan senyum dan ceriamu. Bukankan itu jauh lebih bermanfaat?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun