Mohon tunggu...
fiyuw
fiyuw Mohon Tunggu... Frelancer

Puisi | suka photography | isu sosial

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pengangguran di Indonesia Naik Jadi 7,28 Juta Orang: Alarm Serius Bagi Ekonomi dan Generasi Muda

31 Mei 2025   20:16 Diperbarui: 31 Mei 2025   20:16 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Instagram 

Kabar terbaru mengenai melonjaknya angka pengangguran di Indonesia menjadi 7,28 juta orang, atau naik sekitar 83 ribu jiwa, menjadi pengingat nyata bahwa tantangan dunia kerja di negeri ini masih sangat kompleks. Berdasarkan data yang dirilis, kenaikan ini setara dengan peningkatan 1,11 persen dibandingkan sebelumnya.

Dalam kondisi pasca pandemi yang seharusnya menjadi momen kebangkitan ekonomi nasional, data ini justru menampilkan sisi kelam dari realita sosial kita. Kenaikan angka pengangguran bukan hanya angka statistik semata, melainkan cermin dari lemahnya daya serap tenaga kerja, ketimpangan keterampilan, hingga minimnya peluang kerja bagi generasi muda.

Mengapa Angka Ini Penting?

Pengangguran tidak hanya memengaruhi individu, tetapi juga menciptakan efek domino terhadap perekonomian nasional. Tingginya pengangguran bisa berarti:

Menurunnya daya beli masyarakat karena banyak yang tidak memiliki penghasilan tetap.

Tumbuhnya sektor informal secara tidak sehat, di mana banyak orang terpaksa bekerja tanpa perlindungan hukum dan jaminan sosial.

Meningkatnya keresahan sosial, terutama di kalangan usia produktif yang merasa tidak memiliki masa depan yang jelas.

Generasi Muda dan Tantangan Masa Depan

Yang lebih mengkhawatirkan, banyak dari mereka yang menganggur adalah generasi muda---lulusan perguruan tinggi yang belum mampu terserap pasar kerja karena berbagai faktor: mismatch keterampilan, kurangnya pengalaman, atau bahkan minimnya peluang kerja yang layak.

Pertanyaannya: apakah kita sedang mempersiapkan generasi muda hanya untuk menjadi pengangguran terdidik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun