Mohon tunggu...
fiyuw
fiyuw Mohon Tunggu... Frelancer

Puisi | suka photography | isu sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menelusuri Jejak Bung Hatta di Rumah Kelahirannya: Perjalanan Nostalgia ke Masa Lalu

4 April 2025   19:09 Diperbarui: 7 April 2025   18:23 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar photo by Afi

Bukittinggi, kota yang kaya akan sejarah, menyimpan banyak peninggalan masa lalu yang masih terawat hingga kini. Salah satunya adalah Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, tempat di mana Mohammad Hatta-sang Proklamator dan Wakil Presiden pertama Indonesia-dilahirkan dan menghabiskan masa kecilnya.

Kunjungan saya ke museum ini membawa saya pada perjalanan nostalgia yang sarat makna. Rumah ini tidak hanya merekam jejak kehidupan Bung Hatta, tetapi juga memberikan pengalaman unik yang mengingatkan kita pada kesederhanaan dan perjuangan beliau.

Atmosfer Rumah Sederhana, Hangat, dan Bersejarah

Sumber Gambar photo by Afi
Sumber Gambar photo by Afi

Begitu melangkahkan kaki ke dalam area rumah, saya langsung disambut dengan suasana yang menenangkan. Rumah kayu bercat putih ini memiliki arsitektur khas Minangkabau dengan gaya yang sederhana namun tetap kokoh. Sepeda tua yang terparkir di sudut rumah menjadi daya tarik tersendiri, seakan mengingatkan kita pada kebiasaan Bung Hatta yang gemar membaca dan bepergian dengan penuh kesederhanaan.

Memasuki bagian dalam rumah, kita bisa melihat ruang tamu yang dipenuhi perabotan antik. Meja dan kursi kayu dengan taplak rajutan putih memberikan kesan klasik, sementara foto-foto Bung Hatta dan keluarganya yang terpajang di dinding semakin menghidupkan nuansa sejarah. Setiap sudut rumah ini seolah menceritakan kisah tentang Bung Hatta yang tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi pendidikan dan nilai-nilai moral.

Pengalaman Memakai Terompah Kayu

Salah satu pengalaman unik yang saya temui di museum ini adalah kesempatan untuk mencoba terompah kayu---alas kaki tradisional yang biasa digunakan pada masa itu. Terompah ini memiliki bentuk sederhana dengan papan kayu dan tali hitam sebagai pengikat. Memakainya memberi sensasi tersendiri, karena terasa sedikit canggung namun juga membawa perasaan nostalgia akan kehidupan masa lalu yang jauh dari kemewahan.

Momen ini mengingatkan saya pada pentingnya kesederhanaan dalam hidup. Bung Hatta, dengan segala kecerdasannya, tetap menjalani hidup dengan prinsip yang teguh dan tidak pernah terjebak dalam gaya hidup berlebihan.

 Inspirasi dari Kesederhanaan dan Kecerdasan Bung Hatta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun