Mohon tunggu...
Odilia Lintang Pratidina
Odilia Lintang Pratidina Mohon Tunggu... Freelancer - Outbound & Training Facilitator

Lulusan fakultas psikologi yang berkecimpung dalam dunia pelatihan dan pengembangan SDM

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ben Aset Ora Asat (Ekonomi Kreatif dari Sudut Pandang Manusianya)

24 Februari 2023   21:21 Diperbarui: 25 Februari 2023   07:21 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini bukan tentang bagaimana supaya mata air tidak asat (surut; dalam bahasa jawa), namun tentang bagaimana kontribusi kita agar aset terpenting dalam bidang yang krusial tidak surut semangatnya dalam memperjuangkan perekonomian yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia. 

Ya, bidang krusial yang saya sebutkan adalah bidang ekonomi kreatif, yang oleh John Howkinds (2001) disebut sebagai "the creation of value as a result of idea" dalam bukunya yang berjudul Creative Economy: How People Make Money from Ideas.

Sekilas setelah membaca judul buku tersebut, yang terlintas dalam benak saya adalah "wow, dampak dari ide ternyata sebesar itu ya"

Bisa kita sadari bersama bahwa tiada hari yang berjalan tanpa ide yang muncul di pikiran kita, mulai dari yang sederhana seperti celetukan tentang menu makan siang yang akan dipesan, atau pilihan setelan untuk menghadiri pesta pernikahan teman, hingga ide-ide fantastis yang terkadang muncul sesaat setelah kita melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang akhirnya memanggil kita untuk turun tangan dan berkontribusi.

Namun disamping pemahaman bahwa ide adalah hal sederhana yang sudah biasa kita munculkan, di sisi lain kita juga menyadari bahwa bila hanya punya ide saja, tak akan merubah apa-apa. 

Perlu satu proses lagi untuk menindaklanjuti ide yang belum lama lahir dari pikiran  kita. Yakni proses eksekusi. Tentunya sebelum eksekusi, kita melakukan banyak pertimbangan agar ide tidak lahir prematur dan menjadi sia-sia karena tidak dapat bertahan. 

Seluruh rangkaian tadi terjadi dalam diri manusia. Mungkin itu sebabnya manusia tidak hanya disebut sebagai manusia, melainkan sumber daya manusia. Sumber daya manusia, aset yang perlu terus ditumbuh kembangkan kualitasnya agar berdampak lebih luas bagi kesejahteraan manusia lainnya.

Dalam jurnalnya yang berjudul Role of Creative Economy on Local Economic Development, Pratomo, Khusnul, dan Satri (2021) menyebutkan bahwa ekonomi kreatif dapat didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi berbasis pengetahuan yang dibangun di atas interaksi antara kreativitas manusia, ide dan penemuan intelektual dan teknologi. 

Biasanya memiliki deskripsi referensi yang mencakup periklanan, pengembangan, perangkat lunak, penerbitan elektronik, dll. Definisi yang lebih luas tentang ekonomi kreatif yakni mencakup semua pengetahuan, keterampilan, kemampuan, keadaan hidup (kebahagiaan, keamanan, dll.) Manusia, sifat, dan sikap hidup yang menghasilkan kegiatan ekonomi berdasarkan hak kekayaan intelektual. dan aturan perilaku dan motivasi yang tepat. Dengan demikian, ekonomi kreatif merupakan dunia ekonomi alternatif bagi ekonomi masa depan.

Oleh sebab itu pembangunan dan pengembangan bagi sumber daya manusia penting dilakukan untuk membekali mereka dalam pencarian ide, menimbang ide, hingga proses eksekusinya. Agar pelaku ekraf mampu memberikan kontribusi yang lebih, para pelaku ekonomi kreatif perlu hidup terlebih dahulu dari hasil kegiatan ekonominya. 

Peran pemerintah dan stakeholder antara lain yakni membuka jalan agar produk yang dimiliki pelaku ekonomi kreatif mampu menjangkau masyarakat dalam lingkup yang lebih luas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun