Mohon tunggu...
Odelia Devara
Odelia Devara Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

JPU Terlihat Malas Dengar Pleidoi Jessica Kumala Wongso yang Dianggap "Berbelit" !

19 Oktober 2016   22:21 Diperbarui: 20 Oktober 2016   08:28 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jaksa Penuntut Umum terlihat begitu malas mendengarkan Pleidoi dari terdakwa Jessica Kumala Wongso. Isi Peidoi yang dibuat oleh terdakwa dianggap terkesan hanya berfokus kepada nasib terdakwa dan isi nya sangat berbelit - belit. sidang (12/10)

menurut JPU, Jessica harus menyadari semua hal yang telah terjadi saat ini merupakan konsekuensi logis yang patut diterima seorang tahanan dalam kasus pembunuhan. Jessica juga berkata  "saya menerima banyak sekali tekanan saat menjalankan rekonstruksi" katanya. Itulah yang menyebabkan JPU menjadi ragu dan merasa terdakwa mengada - ada akibat keterangan yang sering berubah dengan berbagai alasan.

Rekayasa pikiran apa yang ingin Jessica sampaikan kepada penuntut umum dan para hakim dalam pemahaman Terminologi hukum dengan menyamakan pemahaman hukum dengan pemahaman umum dengan niat menarik simpati, rasa iba serta rasa kasihan terhdapat sang terdakwa.

faktor lain yang membuat JPU malas mendengar Pleidoi karna isi nya terdapat banyak sekali kebohongan yang luar biasa dibuat terdakwa maupun penasehat hukum. Yakni "sehubungan dengan 5 gram sianida yang menurut penasehat hukum merupakan kebohongan dari penuntut umum karna tidak ada seorang pun yang menyatakan hal tersebut di persidangan" dimana penasehat hukum dengan lantang nya mengatakan bahwa "dunia melihat persidangan ini" (pleidoi hal 224).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun