Mohon tunggu...
Octavianus Abelito
Octavianus Abelito Mohon Tunggu... Lainnya - New Bloggers

Sport Enthusiasm

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pesta Rakyat Jakarta "Ternodai"

20 Februari 2017   03:02 Diperbarui: 20 Februari 2017   03:10 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tepat pada tanggal 15 February kemarin warga ibukota melakukan pemilihan kepala daerah. Pilkada yang dilakukan secara serentak dengan beberapa kota lain di Indonesia ini sangatlah di nanti. Pilkada DKI menjadi yang sangat panas dibicarakan di media - media, baik media sosial , media televisi , media massa , dll. Pilkada DKI menjadi salah satu topik terpanas yang bicarakan, sampai bisa mengalihkan perbincangan hangat tentang kasus - kasus lainnya. 

Kali ini Pilkada 2017 DKI jakarta ternodai dengan adanya kampanye - kampanye gelap terselubung dan juga banyaknya warga Jakarta yang tidak dapat ikut berpartisipasi dalam menggunakan hak pilihnya ini. Walaupun menurunnya tingkat Golput ( Golongan Putih) di DKI Jakarta, namun dapat dikatakan masih adanya golput. Salah satu penyebab Golput ialah karena adanya beberapa masyarakat yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya atau habisnya surat suara dan juga surat suara tambahan juga menjadi salah satu penyebab terjadinya golput. 

Selain itu ada juga permasalahan yang terjadi yakni kampanye gelap yang mengatasnamakan untuk memilih salah satu pasangan calon. kampanye ini beredar dengan menggunakan selebaran brosur yang dibagikan di lampu merah di daerah jakarta Utara. Selebaran brosur dibagikan oleh seorang yang tidak dikenal dan sudah di tanyai secara langsung siapa yang memberikan mandat untuk membagikan brosur itupun tidak menyelesaikan masalah. Pelaku sampai saat ini belum ditemukan dan masih dalam tahap pencarian. 

Kemudian ada juga pemilih yang membawa C6 ( formulir oemberitahuan ) Ganda di daerah Kebon Manggis dan di Apartemen Grand Pramuka. Pemilih yang tidak dapat memilih pun banyak terjadi. Kemayoran, Ujung Menteng, Mol Kelapa Gading, Cengkareng Timur, Meruya Utara, dsb. 

Hal - hal ini yang membuat pesta rakyat Jakarta ini menjadi ternodai dan hal ini menimbulkan pertanyaan " Mengapa bisa terjadi hal - hal tersebut ?" Tidak dapat dikatakan atau dijawab dengan jelas mengapa hal itu bisa terjadi. Kurangnya komunikasi, permainan politik, tingkat antusias rakyat yang meningkat, dll. banyak faktor yang bisa menyebabkan hal ini terjadi. Namun sangat disayangkan hal - hal tersebut sudah terjadi. 

Hasil sudah dapat dilihat dan kali ini akan terjadi 2 putaran untuk pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Pasangan calon nomor 2 dan nomor 3 akan kembali beradu. Pilkada DKI Jakarta putaran kedua nanti akan semakin memanas. Pasangan calon Gubernur nomor urut 1 sudah angkat bicara dan menerima kekalahannya dengan lapang dada dan dengan jiwa kesatria mengakui kekalahannya. 

Harapan masyarakat DKI Jakarta ialah agar Pilkada 2017 putaran kedua nanti dapat berjalan jauh lebih baik dibandingkan putaran yang pertama. Dan para pelaku kampanye hitam dapat segera ditindak tegas, pengamanan semakin di tingkatkan dan tidak adanya kekurangan surat suara kembali. Sosialisasi pemilihan pun lebih di gencarkan sehingga tingkat golput pun dapat semakin berkurang. Dan siapapun nanti yang terpilih menjadi Gubernur di DKI Jakarta nanti merupakan pilihan yang tepat untuk masyarakat DKI Jakarta. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun