Mohon tunggu...
Josep Rahawarin
Josep Rahawarin Mohon Tunggu... lainnya -

Anda harus terus berkembang,kalau tidak anda seperti roti jagung kemarin_basi dan kering. Demikian juga anak tangga tidak dibuat untuk beristirahat, tetapi hanya untuk tumpuan kaki seseorang cukup lama untuk memungkinkan dia bisa memijakkan kaki satunya lebih tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Tak Akan Pernah Mati

25 November 2012   16:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:41 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Guru mengajar kita . Guru mendidik kita. Guru menginspirasi kita. Guru menghibur kita. Guru membentuk kita lewat desain-disain ilmu yang ia bentuk dalam rencana pembelajarannya. Ia mengabdi demi generasi yang lebih baik. Dalam keadaan apapun ia hadapi dengan tegar. Ia menuntun kita di jalan yang lurus dan memberikan kesegaran dalam cara pandang kita.

Sebagian besar dari kita tentunya mengalami bagaimana menjadi seorang murid di kelas. Kita mendengarkan penjelasan guru, mengerjakan soal soal ujian dan mengevaluasinya secara individu maupun secara kelompok. Kita juga mengikuti ujian ujian praktek yang menuntut kemampuan terbaik yang terlihat lewat penampilan dan pertunjukkan ataupun demo yang dipresentasikan.

Guru memberi kita banyak kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang di dalam kosep berpikir kita. Thinking skills atau kemampuan berpikir ini yang membuat kita mengerti sekaligus mampu menciptakan hal hal baru yang sering orang menyebutnya inovasi.

Kemampuan berpikir yang dimaksud adalah Critical Thinking dan Creative Thinking. Critikal Thinking atau berpikir kritis ini membantu kita untuk menyaring informasi yang kita terima  dan meminimalisasi kesalahan untuk mencapai hasil sempurna. Sementara Creative Thinking atau berpikir kreatif mambantu kita untuk menciptakan hal-hal baru atau memodifikasi sesuatu menjadi baru.

Guru juga mengajarkan kita untuk menggunakan perasaan kita di dalam proses belajar. Mengasihi, menyayangi, peduli dengan orang lain,menghormati dan toleran dengan orang yang berbeda dengan kita. Semua ini kita jalani sejak kita resmi menjadi seorang murid di sebuah sekolah.

Guru yang Umar Bakri itu telah menyiapkan kita semua yang taat mengikutinya menjadi orang-orang sukses. Mungkin saja sebagian dari guru-guru kita itu telah mencapai kesempurnaannya menghadap Yang Maha Kuasa di Surga. Mereka telah mati secara jasmaniah tetapi  tetap hidup di dalam diri kita para muridnya lewat ide dan pemikiran yang kita anut. Guru tidak akan pernah mati, ia ada di dalam diri kita dan tetap hidup selama lamanya. Selamat Hari Guru. Guruku.....Salam hormat padamu....Jasamu tiada tara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun