Mohon tunggu...
Erawati Rosadi
Erawati Rosadi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa KKN

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

KKN Era UNS Ambil Peran Perluasan Pemahaman dan Pencegahan Covid-19 di Desa Sendiri

13 Juli 2020   21:16 Diperbarui: 13 Juli 2020   21:24 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu bentuk pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat melalui pendampingan, penyuluhan, dan kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat untuk kemajuan bersama. Namun, KKN di tahun 2020 ini punya warna yang berbeda. Pandemi COVID-19 yang menggemparkan seluruh dunia sempat membuat seluruh elemen masyarakat pusing memikirkan kebijakan yang harus di ubah. Bahkan hal-hal kecil seperti pola hidup sehari-hari pun harus berubah. Tentu membangun kebiasaan baru yang disebabkan oleh culture shock semacam ini tidak mudah. Perlu terbiasa dan perlu himbauan yang terus diberikan. Masa pandemi ini pas mendekati kegiatan kuliah kerja nyata yang seharusnya dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2020, namun seperti yang kita tahu tidak bisa dipastikan pandemi ini kapan berakhir. Maka Universitas Sebelas Maret Surakarta pun menetapkan kebijakan baru untuk KKN tetap dilaksanakan ditengah-tengah pandemi. Dengan menerapkan metode KKN di desa sendiri, dan pelaksanaannya pun mandiri. Mahasiswa dituntut untuk tampil menjadi pahlawan di daerahnya sendiri dalam penanggulangan COVID19.  
 
Disinilah Mahasiswi UNS Erawati Rosadi Fakultas Seni Rupa dan Desain, sebagai salah satu dari ribuan peserta yang menjalankan Kuliah Kerja Nyata sadar dirinya harus mengambil peran di masyarakat. Mahasiswi bernama panggilan Ocak ini ber-KKN di desanya sendiri tepatnya di Perum BSP II RT07 RW 11 Karanggeneng Boyolali "Saya tahu betul bahwa lingkungan tempat tinggal saya bukanlah daerah tertinggal, mereka sangat sudah melek informasi. Namun dengan adanya KKN di desa sendiri ini, saya
bertanggung jawab untuk meluaskan paham mengenai serba serbi COVID-19 ini kepada warga desa yang dalam penyampaiannya harus saya kemas dengan menarik. Karena sudah pasti, mereka sudah mengetahui banyak hal dari beragam media." Penjelasannya.
 
Program kerja yang dilaksanakan oleh Ocak ini di buat untuk lebih menggugah kewaspadaan setiap anggota masyarakat untuk senantiasa siaga dan waspada akan penyebaran virus ini. Dengan cara menerapkan latar belakang study nya yang "anak desain" maka dalam upaya untuk mensupport pemahaman masyarakat mengenai virus tersebut Ocak mendesain poster-poster dengan karakter ilustrasi khas dirinya yang dikemas menarik untuk dibaca masyarakat. Bukan lagi informasi biasa yang disampaikan, namun terkesan unik dan mahal, masyarakat lebih tertarik dan dengan cara ini berhasil munculkan minat baca mereka terlebih dahulu sehingga menghasilkan masyarakat yang paham mengenai serba serbi menghadapi COVID-19. Desain poster yang ia buat meliputi mengajak masyarakat mengetahui lagi apa itu COVID-19, gejala, cara penularan, tindakan preventif, juga menyadarkan masyarakat bahwa pandemi ini memiliki sisi positif yang bisa kita syukuri, dan apa saja yang harus kita persiapkan untuk menghadapi new normal. Tidak hanya ia share melalui media sosial namun juga dicetak menjadi leflet yang menarik kemudian dibagikan kepada selururuh warga RT 07 RW 11 BSP II Singkil Karanggeneng Boyolali bersamaan dengan pembagian masker non-medis dalam program kerja lain yang berjudul "Gerakan Semua Pakai Masker". Karena pandemi ini juga kebiasaan semua orang berubah, sekarang setiap hari harus pakai masker. Maka program kerja ini sangat mensupport warga dalam penggunaan masker yang sudah menjadi wajib ini. Pembagian tidak hanya sekedar memberi masker saja namun di lengkapi dengan edukasi cara penggunaan masker non-medis yang benar. Ditambah juga stiker lucu dari ilustrasi yang dibuatnya sendiri. Kemudian program kerja terakhinya berjudul "Dirumah Menanam" disini Ocak mengajak pemuda pemudi warga RT 07 RW 11 untuk mengisi waktu luang dengan bercocok tanam hidroponik dengan sistem sederhana. Sistem ini cocok digunakan karena warga RT 07 RW 11 tinggal dalam lingkup perumahan maka tidak memiliki lahan yang luas untuk bercocok tanam. Tanaman yang di tanam adalah jenis sayur mayur seperti kangkung, sawi, selada, dan bayam. Tentu warga sangat gembira bisa memasak hasil panen sendiri.  
 
"KKN Era Covid-19 ini membuat kita tidak lagi pergi ke desa-desa orang lain yang asing bagi kita. Warna baru ini sungguh menyadarkan bahwa seorang Mahasiswa harus bermanfaat dilingkungan sendiri, karena di lingkungan ini kita berpendidikan dan berada di tingkat
tertinggi dari pendidikan. Maka senang rasnya bisa mengambil peran dalam upaya supporting pemahaman masyarakat terhadap pencegahan COVID-19 di desa sendiri. Diharapkan untuk kedepannya mahasiswa bisa mengambil peran lebih besar lagi di lingkungan sendiri." Tutupnya. Dengan releasenya pers ini, Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan Ocak telah berakhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun