Mohon tunggu...
Obetnego Kapita
Obetnego Kapita Mohon Tunggu... Petani - Petani

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keindahan yang Sirna

1 Oktober 2022   19:11 Diperbarui: 1 Oktober 2022   19:15 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam, Tiada bulan dan bintang yang bertaburan dilangit. Tiada seni merona yang terukir dilangit.

Hati dan pikiranku melayang jauh dan bertanya, kenapa tiada bulan dan bintang yang bertaburan?

Hatiku terasa hampa dan tak berdaya saat memandang kelangit yang cukup gelap itu. Aku tertunduk, seolah wajaku tersungkur ketanah.

Lelap hatiku, saat keelokan malam telah sirnah.  Aku ingin kembali menyapa keindahan malam dan ingin menggenggam selama-lamanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun