Pertanian merupakan sektor vital bagi perekonomian masyarakat di Cawas, Klaten. Sebagai salah satu sentra produksi padi di Kabupaten Klaten, daerah ini berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan regional.Â
Pada bulan Maret hingga April 2024, luas panen padi di Kabupaten Klaten mencapai 18.029 hektare, menunjukkan potensi pertanian yang besar di wilayah ini. Â
Para petani di Cawas tengah merapikan bibit padi yang telah ditanam dengan harapan mendapatkan hasil panen yang melimpah. Namun, kekhawatiran terhadap ancaman banjir selalu menghantui mereka.Â
Banjir dapat datang tiba-tiba, terutama saat curah hujan tinggi, dan berpotensi merusak tanaman padi yang baru tumbuh, bahkan menyebabkan gagal panen. Â
Kondisi geografis Cawas yang berada di dataran rendah membuatnya rentan terhadap banjir. Aliran sungai yang melintasi wilayah ini sering meluap ketika hujan deras berlangsung lama.Â
Selain itu, sistem irigasi yang kurang optimal dapat memperburuk situasi, karena saluran air yang tersumbat atau tidak berfungsi dengan baik akan menyebabkan air menggenangi sawah dan merusak tanaman padi. Â
Menyadari tantangan ini, petani di Cawas rutin merapikan bibit padi yang telah ditanam untuk memastikan pertumbuhan optimal dan ketahanan terhadap kondisi cuaca yang tidak menentu.Â
Selain ancaman banjir, mereka juga menghadapi berbagai hama seperti wereng, tikus, dan keong mas yang dapat mengurangi hasil panen.
Peran pemerintah daerah sangat krusial dalam membantu petani mengatasi permasalahan ini. Langkah-langkah seperti perbaikan sistem irigasi untuk mencegah genangan air saat hujan deras dan pemberian bantuan berupa pupuk organik cair serta pompa air telah dilakukan.Â
Selain intervensi pemerintah, masyarakat dan petani juga berperan aktif dalam menjaga lingkungan sekitar untuk meminimalkan risiko banjir. Membersihkan saluran air secara rutin dan tidak membuang sampah sembarangan merupakan langkah sederhana namun efektif untuk menjaga aliran air tetap lancar.Â