Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Upaya Petani Padi di Desa Cawas di Awal Musim Tanam

2 Maret 2025   12:10 Diperbarui: 2 Maret 2025   12:30 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Petani di Cawas, Klaten sedang merapikan alur Padi yang selesai ditanam (Dokumenasi Priabadi)

Pertanian merupakan sektor vital bagi perekonomian masyarakat di Cawas, Klaten. Sebagai salah satu sentra produksi padi di Kabupaten Klaten, daerah ini berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan regional. 

Pada bulan Maret hingga April 2024, luas panen padi di Kabupaten Klaten mencapai 18.029 hektare, menunjukkan potensi pertanian yang besar di wilayah ini.  

Para petani di Cawas tengah merapikan bibit padi yang telah ditanam dengan harapan mendapatkan hasil panen yang melimpah. Namun, kekhawatiran terhadap ancaman banjir selalu menghantui mereka. 

Banjir dapat datang tiba-tiba, terutama saat curah hujan tinggi, dan berpotensi merusak tanaman padi yang baru tumbuh, bahkan menyebabkan gagal panen.  

Kondisi geografis Cawas yang berada di dataran rendah membuatnya rentan terhadap banjir. Aliran sungai yang melintasi wilayah ini sering meluap ketika hujan deras berlangsung lama. 

Selain itu, sistem irigasi yang kurang optimal dapat memperburuk situasi, karena saluran air yang tersumbat atau tidak berfungsi dengan baik akan menyebabkan air menggenangi sawah dan merusak tanaman padi.  

Menyadari tantangan ini, petani di Cawas rutin merapikan bibit padi yang telah ditanam untuk memastikan pertumbuhan optimal dan ketahanan terhadap kondisi cuaca yang tidak menentu. 

Selain ancaman banjir, mereka juga menghadapi berbagai hama seperti wereng, tikus, dan keong mas yang dapat mengurangi hasil panen.

Peran pemerintah daerah sangat krusial dalam membantu petani mengatasi permasalahan ini. Langkah-langkah seperti perbaikan sistem irigasi untuk mencegah genangan air saat hujan deras dan pemberian bantuan berupa pupuk organik cair serta pompa air telah dilakukan. 

Selain intervensi pemerintah, masyarakat dan petani juga berperan aktif dalam menjaga lingkungan sekitar untuk meminimalkan risiko banjir. Membersihkan saluran air secara rutin dan tidak membuang sampah sembarangan merupakan langkah sederhana namun efektif untuk menjaga aliran air tetap lancar. 

Para petani sedang menanam bibit padi di area persawahan di Desa Cawas (Dok. Pribadi)
Para petani sedang menanam bibit padi di area persawahan di Desa Cawas (Dok. Pribadi)
Petani di Cawas juga mulai menerapkan teknik pertanian adaptif terhadap perubahan iklim. Beberapa di antaranya menggunakan varietas padi yang lebih tahan terhadap genangan air dan serangan hama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun