Secara umum eksternalitas dapat diartikan sebagai dampak dari tindakan seseorang atau pihak lain terhadap kesejahteraan atau kondisi orang lain di sekitarnya (Mohammad Khusaini, 2006).
Namun, menurut pendapat ahli DJ. A. Simarmata (1994) menyebutkan bahwa eksternalitas merupakan suatu kejadian yang dapat memicu keuntungan maupun kerugian pada seseorang atau sekumpulan orang yang didasarkan pada pengambilan keputusan pihak lain secara langsung atau tidak langsung.
Adanya eksternalitas dapat terjadi jika kegiatan bidang ekonomi seseorang memberikan dampak bagi keadaan ekonomi orang lain yang tidak direfleksikan ke dalam operasi pasar (Deliarnov, 2003).
Kemunculan eksternalitas dapat terjadi apabila adanya pengaruh dari akibat suatu tindakan serta tidak adanya pertanggungjawaban atau kompensasi ganti rugi atas pengaruh yang diakibatkan dari tindakan tersebut.
Dalam eksternalitas terdapat dua jenis macam antara lain adalah tehnical externality yang diartikan sebagai kegiatan produksi dan konsumsi yang dapat mempengaruhi kegiatan serupa terhadap orang lain tanpa adanya pertanggungjawaban.
Sedangkan, pecuniary externality merupakan kegiatan produksi dan konsumsi yang melakukan pengontrolan terhadap harga pada perekonomian untuk menghindari kendala anggaran, hal ini menyebabkan harga input akan jauh lebih rendah daripada seharusnya. Selain itu, menurut Jhon F.Due dan Ann Friedlaender (1981) menyebutkan jenis-jenis dari eksternalitas berdasarkan pemikirannya yaitu:
- Eksternalitas Konsumsi
Kemakmuran dapat terjadi apabila seseorang saling mempengaruhi pola-pola konsumsi satu sama lain - Eksternalitas Produksi
Dapat terjadi apabila keluaran (output) suatu perusahaan juga bersifat sebagai masukan (input) bagi fungsi produksi perusahaan lain - Eksternalitas Keuangan
Dapat terjadi apabila adanya saling ketergantungan dari hubungan-hubungan produksi yang terdapat disetiap perekonomian - Eksternalitas Teknologi
Eksternalitas ini akan muncul bila produsen dari suatu kegiatan tertentu tidak bisa membuat semua keuntungan menjadi kenyataan atau tidak dipaksakan untuk memikul semua biaya yang timbul akibat dari kegiatannya yang diderita oleh perusahaan-perusahaan lain atau anggota-anggota masyarakat, sehingga timbul keuntungan atau kerugian eksternal.
Dilihat dari berbagai macam dampak yang dapat ditimbulkan maka eksternalitas terbagi menjadi dua macam dampak yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Berikut merupakan penjelasan dari kedua dampak tersebut, yaitu:
- Eksternalitas Positif
Dampak ini memberikan keuntungan pada pihak ketiga selain untuk penjual maupun pembeli barang dan jasa yang tidak merefleksikan dalam harga. Apabila terjadi eksternalitas positf, maka harga akan tidak sama dengan keuntungan tambahan (marginal social benefit) dari barang dan jasa yang sudah ada. - Eksternalitas Negatif
Eksternalitas negatif biasa disebut juga dengan biaya eksternal merupakan biaya terhadap pihak ketiga selain pembeli dan penjual pada suatu macam barang yang tidak direfleksikan dalam harga pasar. Ketika terjadi eksternalitas negatif, harga barang atau jasa tidak menggambarkan biaya sosial tambahan (marginal social cost) secara sempurna pada sumber daya yang dialokasikan dalam produksi. Baik pembeli ataupun penjual barang tidak memperhatikan biaya biaya ini pada pihak ketiga.
Berdasarkan penjelasan singkat terkait eksternalitas serta beberapa jenis eksternalitas dan dampak apa saja yang dapat mempengaruhi sekitarnya. Oleh karena itu, maka penulis ingin membahas eksternalitas dengan mengaitkan hal ini ke dalam film dokumenter berjudul "Sexy Killers" karena film ini cukup memberikan penjelasan tentang adanya eksternalitas yang terjadi di suatu wilayah.
Film documenter ini diproduksi oleh WatchDoc yang telah mendapatkan banyak perhatian dari para kalangan pecinta film maupun masyarakat umum dikarenakan film ini membahas secara detail apa saja yang terjadi dibalik dari aktivitas ekonomi dan kebijakan pemerintah serta adanya keterlibatan para politisi elit pada bidang bisnis baru bara di Indonesia.
Dalam film ini menjelaskan bahwa bidang industri lebih memilih batu bara sebagai komoditas utama untuk dilakukan ekspor atau diolah sendiri menjadi bahan bakar dengan alasan bahan tambang ini sangatlah murah.
Akan tetapi, banyak para pebisnis tidak menjumlahkan total secara keseluruhan seperti meliputi biaya lingkungan, dampak sosial ekonomi, risiko keselamatan umum dan dampak negatif kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat sekitar. Adapun dampak ini telah dikenal dengan istilah eksternalitas negatif atau negative externalities.