Mohon tunggu...
Novita Sari
Novita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktif di dunia literasi, pergerakan dan pemberdayaan perempuan

@nys.novitasari

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kepergian Saijah

9 Juni 2020   10:30 Diperbarui: 9 Juni 2020   10:34 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Novita Sari

Suaidah melihat sekeliling, bantal, kasur dan selimut utuh. Namun, ibunya tak ada disana. "Mak, Mak, Mak dimano" panggil Suaidah. Berkali-kali ia memanggil, mencari ke teras dan dapur, namun ibunya tak juga ia temukan.

Perlahan, hangat memenuhi mukanya. Air matanya menetes satu persatu. Tampak jelas, jatuh di atas lantai papan kayu yang kini telah berwarna kekuningan. Sebentar, ada yang aneh dari air mata yang jatuh itu.

Tetes demi tetes ya jatuh dan berkumpul di satu tempat, membentuk genangan yang cukup besar. Suaidah terkejut, kaki-kakinya mundur ke belakang. Dengan jelas, sangat jelas, genangan itu naik perlahan, membentuk sosok yang aneh.

"Tidak, tidak, ini dak mungkin" tangis Suaidah pecah saat itu. Gumpalan air itu lalu membentuk sangat jelas, perempuan yang selama ini ia panggil dengan sebutan emak.

"Bagi tau Sumirah, berikan haknya, warisannya" kata makhluk itu pelan sambil memandang dengan tatapan dingin.

Sebenarnya Sumirah tahu betul, dia bisa melihat dengan jelas setiap penderitaan Saijah, tapi ia kepalang sakit hati, sebab dalam pikirannya, warisan tak pernah bersaudara.

Kaki-kaki Suaidah yang mungil sudah pegal berdiri, ia izin meninggalkan ibu-ibu yang sedang bergerombol di depannya. Langkah kakinya begitu ringan, tapi tetap saja mulutnya berat untuk mengatakan pesan itu pada Sumirah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun