Mohon tunggu...
Erny Kusuma
Erny Kusuma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka kuliner dan jalan-jalan, kemudian diurai dalam sebuah artikel.

Penikmat indahnya wisata alam Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

MMI Malang Sukses Dokumentasikan 200 Majalah Musik

20 Desember 2020   21:35 Diperbarui: 20 Desember 2020   21:53 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara jumpa pers (dok.pri)

Museum Musik Indonesia (MMI) yang ada di Malang berhasil mengukir prestasi gemilang. Pasalnya, MMI sukses membuat Dokumentasi Sejarah Musik Populer di Indonesia dari tahun 1967 - 1978.

Dokumentasi yang dilakukan yakni dengan menghimpun tulisan-tulisan yang ada pada 200 edisi majalah musik.  Majalah musik tersebut pernah terbit dalam kurun waktu 12 tahun. Kemudian disajikan dalam laman (website) MMI.

MMI Dapat Support dari Kemendikbud RI

Keberhasilan MMI mendokumentasikan majalah musik dalam web karena mendapat support dari  Ditjen Kebudayaan,Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Melalui Program FBK (Fasilitasi Bidang Kebudayaan), MMI mendapat kemudahan fasilitas seperti dana untuk mengerjakan dokumentasi itu.

FBK merupakan program pemerintah dalam upaya membantu pembiayaan atas kegiatan para pelaku budaya. Khususnya dalam rangka pemajuan kebudayaan Indonesia. 

Tahun 2020 ini, menurut Dr. Dian Kuntari,SSTP, M.Si, proposal yang diterima lebih dari 2000 buah. Namun yang berhasil lolos seleksi sekitar 129 proposal. Termasuk tiga di antaranya berasal dari Kota Malang.

Ir. Hengki Herwanto, MM bersama Dr.Dian Kuntari,SSTO, M.Si (dok.pri)
Ir. Hengki Herwanto, MM bersama Dr.Dian Kuntari,SSTO, M.Si (dok.pri)

Menurut Ir. Hengki Herwanto,MM selaku Ketua MMI, pekerjaan dokumentasi yang dilakukan MMI sebenarnya sederhana. Dimulai dengan menghimpun 200 edisi dari 8 majalah musik, yaitu Diskorina (Yogya), Favorita (Surabaya), Paradiso (Surabaya) serta Junior, Star, Top, Varia Nada dan Vista. Kelima nama majalah terakhir tersebut terbit di Jakarta.

Beberapa Majalah Musik (dok.pri)
Beberapa Majalah Musik (dok.pri)

Semua majalah tersebut, lanjut Hengki, saat sekarang sudah tidak terbit lagi. Setelah mengumpulkan majalah, tahap selanjutnya adalah memindai (scan) halaman per halaman. Usai semua halaman  digabung dan dilengkapi dalam satu edisi dibuatlah daftar isi. "Berikutnya kami mengunggahnya ke dalam laman MMI," kata Hengki.

Untuk menyempurnakan pekerjaan ini, dibuat juga buku katalog yang dicetak secara terbatas. Katalog ini berisi gambar cover dan daftar isi setiap edisi majalah. Ada pula story telling dari 8 majalah dan petikan sejarah musik di Indonesia antara tahun 1967-1978. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun