Mohon tunggu...
Erny Kusuma
Erny Kusuma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka kuliner dan jalan-jalan, kemudian diurai dalam sebuah artikel.

Penikmat indahnya wisata alam Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lunas Sehari, Jelajah 5 Coban di Malang

8 November 2018   18:34 Diperbarui: 12 November 2018   11:37 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyusuri jalan setapak di rerimbunan belukar (dok.pri)

Coban Sari yang nyaman (dok.pri)
Coban Sari yang nyaman (dok.pri)
Dari Coban Kodok ke Coban Sari  tak terlalu jauh.  Hanya butuh waktu sekitar 45 menit saja.  Tentu  untuk menuju lokasi, kami harus melewati hutan. Disini kami bisa santai menikmati alam sambil mendengar irama musik air  plus hijaunya pepohonan. Dunamakan Coban Sari karena  nyaman suasananya... 

4. Coban Tangkil

Namanya unik sekali kan?  Tahu kan yang disebut Tangkil? Kalau gak tahu saya infokan ya.  Tangkil itu salah satu alat bertani yang menyerupai cangkul tapi berukuran lebih kecil.  Fungsinya untuk membersihkan tanaman liar disekitar kebun atau sawah. 

Terus kaitannya dengan nama coban apa ya?  Guide pun menjelaskan, dulu sebelum coban ini tak bernama, penduduk sekitar menemukan satu peti. Setelah dibuka ternyata berisi alat pertanian berupa Tangkil.  Peti tersebut ditemukan tak jauh dari coban. Hingga coban tersebut dinamakan Coban Tangkil. 

Coban Tankil tampak menjulang (dok.pri)
Coban Tankil tampak menjulang (dok.pri)
Untuk menuju Coban Tangkil kurang lebih satu jam dari Coban Sari.  Trekingnya lumayan karena harus naik turun bukit.  Bahkan melewati aliran sungai dengan bebatuan yamg cukup besar.  Saat kami melewati bukit ada longsoran batu-batu gede dari atas.  Ini membuat kami lebih berhati-hati.  Juga menyeberang jembatan bambu yang hanya cukup untuk jalan satu orang saja karena kondisi jembatan yang agak mengkhawatirkan.  Saya menamakan jembatan tersebut Jembatan Ayug-ayug,  karena selalu bergoyang saat kaki melangkah.  Haha... 

Jembatan kecil Ayug-ayug (dok.pri)
Jembatan kecil Ayug-ayug (dok.pri)
Secara fisik Coban Tangkil sungguh memikat.  Tingginya kurang lebih 30 meter dengan tebing seakan berwarna putih menjulang ke atas.  Sayangnya debit air tak sederas ketiga coban yang sebelumnya. Ini karena airnya mengalir terpisah dan terbagi ke beberapa air terjun kecil disamping kiri dan kanannya. 

Tapi jangan kuatir ya,  pemandangannya tetap asri dan indah kok,  tak kalah dengan coban lainnya. Bebatuan besar menghias sudut coban.  Kalau buat narsis keren banget dengan background Coban Tangkil yang tinggi...

5. Coban Ani-ani

Dari 5 coban yang saya jelajahi, Coban Ani-ani termasuk yang lumayan ekstrim jalurnya. Meski cobannya tak terlalu tinggi dan secara sudah kelihatan didepan mata,  tapi tidak mudah menjangkaunya. Kok bisa? 

Ada 3 pilihan jalur untuk menuju ke coban tersebut. Pilihan pertama melalui jalur sungai.  Meski hanya membutuhkan waktu 5 menit tapi harus turun ke sungai yang dalamnya sekitar 1 meter. Jalannya licin karena usai nyemplung sungai harus melalui batu besar yang sangat licin. 

Celah batu menuju Coban Ani-ani (dok.pri)
Celah batu menuju Coban Ani-ani (dok.pri)
Pilihan kedua,  bisa melalui celah bebatuan yang hanya cukup untuk memasukkan tubuh dengan cara mengular. Dan pilihan ketiga yakni jalur memutar yang membutuhkan waktu 10 menit. Naik ke dataran agak tinggi lalu turun menuju coban Ani-ani. Tinggal mau pilih yang mana?  Hehe.. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun