Mohon tunggu...
Erny Kusuma
Erny Kusuma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka kuliner dan jalan-jalan, kemudian diurai dalam sebuah artikel.

Penikmat indahnya wisata alam Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Cantiknya Matahari Terbit di Gunung Panderman

28 September 2018   11:01 Diperbarui: 28 September 2018   18:53 1429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Puncak Panderman Batu (dok. pri)

Suatu kenikmatan menyeruak bila bisa menikmati sunrise dari ketinggian.  Meski berpeluh, capek nanjak, saat melihat proses alami matahari terbit yang amazing, semua rasa lelah menguap. 

Belum lama ini saya mencoba membuktikan. Dan memang benar melihat sunrise dari ketinggian, mencipta sensasi yang luar biasa. Saya merasa sangat kecil diantara bentangan alam ciptaanMU. 

Menikmati Sunrise di Puncak Panderman

Gunung Panderman tak asing lagi bagi pengunjung yang kerap berwisata ke Batu,  Jawa Timur. Gunung dengan tinggi 2000 mdpl itu menghiasi Kota  Batu dengan anggun dan menjadi jujugan pendaki pemula.

Sebagai gunung yang ramah, Panderman juga memiliki sisi yang luar biasa. Di puncaknya yang bernama Basundara,  kita bisa melihat proses matahari terbit dengan view yang sangat indah. Warna-warna cantik yang timbul sebagai lukisan alam sungguh mempesona.  Gradasi warna sangat sempurna dan membuat saya speechless.  Subhannalah... 

Karena keindahannya, Gunung Panderman mampu menggaet hati seorang Van Der Man.  Orang berdarah Belanda ini konon pada jaman dulu yang pertama kali mendaki gunung itu. Dia mengagumi pesona gunung  tersebut saat melihat sunrise dipuncaknya. Akhirnya karena lidah Jawa, warga sekitar memanggilnya Panderman . Dan nama Panderman lah yang melekat hingga kini. 

Ada Dua Jalur Pendakian Panderman

Untuk menuju Gunung Panderman kita bisa  melalui desa Toyomarto, Pesanggrahan Batu. Kita akan melewati sebuah gerbang yang bertuliskan Wisata Panderman. 

Ada dua jalur untuk menuju puncaknya yakni jalur umum dan jalur Curah Banteng.  Untuk jalur umum disarankan bagi pendaki pemula karena tanjakabnya aman. Sedangkan jalur Curah Banteng melalui tanjakan yang curam. Bahkan tanjakannya nyaris 90 derajat.

Para pendaki akan melalui 2 pos setelah sebelumnya melapor di pos loket dengan membayar 10rb. Namun sebelumnya harus berjalan dari parkiran bawah sejauh 3 km. Jalan yang ditempuh menuju pos loket lumayan tinggi. Kalau ingin menghemat tenaga kita bisa naik ojeg berbayar 10rb.  Bila kita mendaki malam hari akan terlihat kerlap kerlip Kota Batu yang indah di malam Hari. 

Nanjak malam berlatar kerlip kita Batu (dok. Pri)
Nanjak malam berlatar kerlip kita Batu (dok. Pri)
Normalnya bila mendaki melalui jalur umum membutuhkan waktu antara 3-4 jam. Setelah berjalan selama 1 jam akan tiba di pos 1 yakni Latar Ombo di ketinggian 1300 mdpl. Di pos ini banyak juga yang mendirikan tenda bagi pendaki yang tak ingin muncak. Dari pos 1 Latar Ombo rute yang ditempuh makin menanjak. Jalanan saat musim kemaraupun  berdebu. Jadi jangan lupa bawa masker ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun