Seiring jaman yang kian maju. Untuk pemerhati dan praktisi IT mengikuti kecanggihan teknologi dan informasi harus diikuti dengan berlari kencang biar tak ketinggalan dari belahan negara lainnya. Bukan isapan jempol belaka, kini kita sudah berada di industri 4.0.Â
Bagi masyarakat awam, akselerasi jaman dan teknologi ini sangat mencengangkan, dan sebagai end user, maka masyarakat awam ini akan terus dituntut untuk bisa mengoperasikan industri sekian sekian. Nah, untuk mengikuti semua bentuk kecepatan teknologi ini tentu tidak mengubah bahasa yang biasa kita gunakan. Bahasa adalah sebuah kalimat pengantar antar individu sehingga terjalinnya komunikasi yang komunikatif.Â
Bahasa ini, sangat mengikat diksi yang akan digunakan. Mengingat Indonesia merupakan bangsa yang berbudi luhur. Di manapun kita berada, meski kita diharuskan untuk menaiki jet pribadi masing-masing di suatu masa, makan tetap gunakan diksi bahasa yang baik dan mencerminkan budaya Indonesia yang luhur.Â
Cintai bahasa yang baik dan menjunjung tinggi nilai kebangsaan. Belum mengena jika diksi yang berupa umpatan hewan bisa disebut untuk menegaskan sebuah kalimat dalam komunikasi yang dilakukan.Â
Sebagai WNI, saya sangat miris jika kata anj*ng bisa menjadi penguat kata bagi seorang penyampai komunikasi tersebut. Jaman boleh terus maju dan maju, namun bahasa Indonesia yang beradab dan bermartabat tetap diagungkan. Masih sedap di telinga, sebuah nasehat masa dulu yang tak pernah usang, ialah mulutmu adalah harimaumu. Gunakan diksimu, karena semua yang kau ucapkan tercatat dengan rapi bagi  petugas catat-Nya. Wassalam.