Mohon tunggu...
Nyimas Hilmiyati
Nyimas Hilmiyati Mohon Tunggu... Penerjemah - Selalu bersyukur

seorang ibu rumah tangga dengan 6 orang anak yang sudah gemar menulis sejak di bangku sekolah dasar.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Hati-hati dengan Rumput Ini...

16 Desember 2012   12:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:33 9106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1355660959118640957

[caption id="attachment_229875" align="alignleft" width="300" caption="Rumput Fatimah"][/caption]

Rumput Fatimah, siapa yang tidak kenal dengan tumbuhan yang satu ini, rumput Fatimah ini sejatinya tumbuhan jenis semak, dan hanya tumbuh di tanah arab. Biasanya para jemaah haji atau umrah dengan sengaja membeli rumput Fatimah ini sebagai buah tangan untuk para kerabatnya di negara asalnya.

Sore tadi seorang tetangga saya yang rumahnya cukup dekat rumahnya, mengunjungi kediaman saya untuk meminjam rumput Fatimah. Sayangnya rumput yang dimaksud sudah saya kirimkan lagi ke saudara yang tidak memiliki rumput ini. Dia menjelaskan bahwa istrinya akan melahirkan dan air rendaman rumput Fatimah sangat ia butuhkan sesegera mungkin yang akan diminumkan kepada istrinya yang mengerang kesakitan karena mules tak terperi. Saya terperanjat dengan fakta yang ada. Rasa keingintahuan saya yang besar tentang apa sebenarnya rumput Fatimah ini membuat saya langsung berselancar didunia maya. Saya bergumam dalam hati, apa iya, air rendaman rumput Fatimah ini harus diminumkan ke bumil yang akan melahirkan. Sontak saya tercengang melihat beberapa artikel yang menyebutkan bila air rendaman rumput Fatimah diminum pada saat proses kelahiran dan bahkan ada artikel yang menyebutkan air rendaman ini sampai memakan jiwa. Ih saya jadi merinding. Sebagai orang awam yang bukan praktisi kesehatan tidak ada salahnya saya ikut share tentang tumbuhan semak satu ini. Lebih jauh, pun saya ingin berbagi pengalaman cara penggunaan rumput Fatimah yang sebenarnya, sangat bertolak belakang dengan isu yang beredar dimana rumput ini diklaim sebagai perangsang proses kelahiran. Kebetulan ibu saya merupakan keturunan asli dimana tumbuhan rumput Fatimah ini tumbuh, Waktu kehamilan pertama, terutama di trisemester pertama kehamilan, saya perkaya pengetahuan saya dengan banyak membaca berbagai artikel tentang kehamilan dan proses persalinan. Semua ini saya tempuh, tak lain karena saya tinggal jauh dari kota asal saya dan jauh dari ibu saya. Karena tidak mungkin kan setiap hal yang saya temui dalam kehamilan, saya tanyakan pada ibu saya via telp. Jelas itu pemborosan kan. Pada saat kehamilan trisemester ketiga ibu saya yang notabene berdarah arab ini mengirimkan setangkai rumput Fatimah lengkap dengan cara pemakaiannya. Menurut tradisi keluarga ibu saya yang diteruskan kepada saya dan mungkin juga akan saya turunkan kepada anak-anak saya pula. Bahwa rumput Fatimah digunakan disaat menjelang proses kelahiran datang memang benar, begitu ada rasa ‘uwat’ istilah keluarga kami atau ada rasa mules yang ritmenya tidak cepat pada kandungan segera pergunakan rumput Fatimah. Caranya cukup sederhana, siapkan baskom kecil yang diisi ¾ dari ukuran baskom yang kita gunakan. Sebelum digunakan, rumput Fatimah sebaiknya dicuci terlebih dahulu dengan air hangat. Karena tipikal ibu saya terkenal higenis, jadi senang yang bersih-bersih. Kemudian taruh rumput Fatimah tadi di dalam baskom yang sudah kita siapkan, Tunggu beberapa saat, biasanya untuk melihat rumput Fatimah sejatinya jadi mekar ketika terendam air ditugaskan pada orangtua si bumil tadi atau orang terdekat si bumil juga boleh. Biasanya semakin dekat si jabang bayi akan lahir, rumput Fatimah akan semakin mekar dan bila mekarnya sudah maksimal, dipastikan dalam hitungan jari si jabang bayi akan segera lahir kedunia. Jadi airnya di dalam tradisi keluarga kami tidak pernah diminum sama sekali. Alhasil sudah lima kali saya mejalani proses persalinan dan air rendaman rumput Fatimah itu tidak pernah saya konsumsi sama sekali. Mudah dan Sehat bukan?

Dalam sebuah situs praktisi kesehatan, dapat anda lihat di sini http://www.bidankita.com/joomla-license/natural-childbirth/345-bahaya-rumput-fatimah-dalam-persalinan.

Pun mengangkat artikel tentang bahayanyarumput Fatimah, Adapun isi pembahasan dari artikel tersebut sebagai berikut : Mitos mengatakan, jika Anda susah melahirkan, minum saja rumput Fatimah. Rumput Fatimah (Labisa pumila) adalah tumbuhan semak asal Arab. Tanaman ini cukup popular . Orang Barat menyebutnya Mawar Jeriko. Para jamaah biasa membeli rumput fatimah sebagai oleh-oleh dari Tanah Suci. Tanaman ini walaupun kering sudah puluhan tahun disimpan, namun kalau direndam dalam air akan mekar kembali.

Rumput fatimah atau Labisa pumila ini mengandung oksitoksin yaitu zat yang digunakan oleh tubuh untuk merangsang kontraksi rahim, sehingga dipercaya dapat mempercepat persalinan. Zat sejenis oksitoksin yang terkandung di dalam rumput fatimah sama seperti obat yang diberikan untuk menginduksi ibu hamil agar terjadi kontraksi. Biasanya, rumput Fatimah ini direndam dalam air hingga mengembang, kemudian air rendamannya diminum. Saking jarangnya yang punya rumput fatimah, tak sedikit ibu hamil yang bersusah payah mencari tanaman berkhasiat ini.

Namun hal ini jelas salah. Kandungan oksitosin tersebut dosisnya tidak dapat diukur. Tumbuhan ini dipakai dengan cara akarnya direndam. Air rendaman inilah yang diminum. Semakin lama direndam, kadar oksitosin yang terlarut pun semakin pekat. Dosisnya bisa jadi berlipat-lipat. Pada obat-obat modern, masalah variasi ini tidak terjadi. Semua bahan aktifnya jelas. Dosisnya pun terukur. Sehingga efeknya bisa jadi sangat berbahaya jika kita salah dalam dosis dan aturan meminumnya.

Minum rendaman akar rumput fatimah ini akan menimbulkan masalah, Jika mulut rahim belum terbuka, efek kuat kontraksi ini bisa berbahaya. Risikonya dapat menimbulkan pendarahan akibat kontraksi rahim sehingga menyebabkan pecahnya pembuluh-pembuluh darah dan stres otot. Kontraksi yang ditimbulkan akan sangat tinggi, tanpa ada jeda waktu istirahat. Yang sering terjadi, para ibu hamil sudah meminumnya dari rumah. Alhasil, kontraksinya benar-benar kencang. Tapi pembukaannya tidak sesuai dengan kontraksinya. Efeknya berbeda-beda, untuk ibu yang pembukaannya sudah hampir sempurna memang dapat membantu mempercepat kelahiran, namun bagi yang pembukaannya masih awal tentu tidak sesuai dengan kontraksi yang hebat tersebut. Jika tidak tahan akan kontraksi, ibu akan terus-terusan mengejan padahal pembukaan masih sedikit, sehingga besar kemungkinan rahim akan robek. Selain itu akan terjadi perdarahan setelah melahirkan, atau bahkan kematian pada janin.

Nah biasanya yang menyuruh untuk meminum rumput Fatimah ini adalah ibu atau nenek atau orang-orang “senior” yang notabenenya di anggap banyak pengalaman. Jadi ketika si ibu dan pasangannya kebingungan, maka informasi apapun yang diberikan yang motivasinya adalah “agar lancar proses persalinannya” pasti langsung di terima tanpa menanyakan efek samping dan bahayanya.

Rumput Fatimah ini hanya boleh dikonsumsi ketika sudah dekat waktu melahirkan, yakni ketika pembukaan sudah di atas 6, bukan pada saat pecahnya air ketuban. Jika Rumput Fatimah dikonsumsi sebelum pembukaan 6 akan terjadi kontraksi yang abnormal. Dan hal ini bisa jadi sangat berbahaya bagi ibu yang hendak melahirkan. Dampak terburuknya bisa terjadi robekan pada dinding rahim dan perdarahan yang hebat dan tidak bisa terhentikan.sayang sekali buka?

Karena itu, meskipun pada beberapa kasus sangat membantu proses persalinan, sebaiknya Anda berhati-hati ketika hendak mengkonsumsi rumput fatimah ini. Upayakan berkonsultasi dengan dokter Anda terlebih dahulu tentang konsumsinya. Jangan heran jika banyak dokter akan melarang penggunaannya karena dikhawatirkan akan berbahaya bagi sang ibu dan buah hati.

http://www.bidankita.com/joomla-license/natural-childbirth/345-bahaya-rumput-fatimah-dalam-persalinan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun