Malam lengang sunyi sepi
Setelah siang yang bising dan berisik
Kini manusia-manusia terlelap seperti mati suri, membisu, diam terkapar dikubur letih
Dalam diam dalam gelap yang hening, ada Jiwa-jiwa yang siaga terjaga
di sepertiga malam waktu di kala Tuhan turun ke langit dunia
Meski sedang nikmat dicumbu dingin
Engkau jiwa yang siaga memilih jalan membasuh diri
Tak dirasa berat mengganjal mata yang terkatup
Karena menatap wajah-NYA adalah kerinduan
Bahagia merasuk batin kala berjumpa sang Maha kasih
Menengadahkan tangan penuh harap
Menggantung berjuta doa di atas langit tertinggi
Basah bibir bersenandung asma illahi
Disebut berulang-ulang nama Tuhan tak pernah berhenti
Memelas, merajuk, mengadu pada Dia pemilik hidup
Mengucur tangis menyesali dosa-dosa yang tak habis-habis
Bertanya pada Tuhan,
“Duhai Rabbul ‘Allamin benarkah ini siksaan pada penduduk Bumi?”
Telah mewabah penyakit di penjuru negeri
Orang-orang cemas, merana, meringis, merengang nyawa
Ketakutan dihantui virus ganas bergentayangan
Berita kematian bertambah-tambah
Dunia yang angkuh kini melemah, bertekuk tak berdaya
“Duhai Tuhan yang maha pengasih, sudikah Engkau menyudahi?”
Mereka Jiwa-jiwa yang siaga
Bertasbih tiada henti, merapal doa-doa penuh harap
Tersungkur khusyuk dalam sujud yang panjang
Melantun pujian dan syukur karena Tuhan sebenarnya sayang
Bandung 2 April 202