Mohon tunggu...
Nyimas Aminah
Nyimas Aminah Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur, Financial Planner, Praktisi Asuransi Syariah

Melakukan banyak hal baik agar diri ini menjadi bernilai adalah bentuk rasa syukur. Selalulah menjadi penebar manfaat lewat tindakan dan tulisanmu (Nyimas Ariyanto)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Jiwa-jiwa yang Bertasbih

22 Mei 2020   08:00 Diperbarui: 22 Mei 2020   07:58 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam lengang sunyi sepi
Setelah siang yang bising dan berisik
Kini manusia-manusia terlelap seperti mati suri, membisu, diam terkapar dikubur letih
 
Dalam diam dalam gelap yang hening, ada Jiwa-jiwa yang siaga terjaga
di sepertiga malam waktu di kala Tuhan turun ke langit dunia

Meski sedang nikmat dicumbu dingin
Engkau jiwa yang siaga memilih jalan membasuh diri
Tak dirasa berat mengganjal mata yang terkatup
Karena menatap wajah-NYA adalah kerinduan
Bahagia merasuk batin kala berjumpa sang Maha kasih

Menengadahkan tangan penuh harap
              Menggantung berjuta doa di atas langit tertinggi
                      Basah bibir bersenandung asma illahi
                                   Disebut berulang-ulang nama Tuhan tak pernah berhenti
                                             Memelas, merajuk, mengadu pada Dia pemilik hidup
Mengucur tangis menyesali dosa-dosa yang tak habis-habis
Bertanya pada Tuhan,
“Duhai Rabbul ‘Allamin benarkah ini siksaan pada penduduk Bumi?”

Telah mewabah penyakit di penjuru negeri
Orang-orang cemas, merana, meringis, merengang nyawa
Ketakutan dihantui virus ganas bergentayangan
Berita kematian bertambah-tambah
Dunia yang angkuh kini melemah, bertekuk tak berdaya

“Duhai Tuhan yang maha pengasih, sudikah Engkau menyudahi?”

Mereka Jiwa-jiwa yang siaga
Bertasbih tiada henti, merapal doa-doa penuh harap
Tersungkur khusyuk dalam sujud yang panjang
Melantun pujian dan syukur karena Tuhan sebenarnya sayang

Bandung 2 April 202

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun