Mohon tunggu...
Nyi Ai Tita
Nyi Ai Tita Mohon Tunggu... Guru - Guru suasta

Berakit rakit ke hulu berenang renang ke tepian bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Renungan Diri

24 Februari 2021   10:37 Diperbarui: 24 Februari 2021   10:42 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Renungan Diri
Apa salahnya
Sampai segtunya
Menilai keberadaannya
Nampak begitu tega

Tak tahu kenapa
Tapi harus tahu kenapa
Agar tak jadi prasangngka
Yang membuat diri berdosa

Mencoba cari tahu
Dari data yang baku
Ternyata ada debu-debu
Hinggap dalam kalbu

Dicoba menariknya
Tuk menghapus debu noda
Tapi entah kenapa
Tertolak adanya

Satu kali dua kali
Entah yang ketiga kali
Semoga tak menampi
Ajakan kali ini

Tak boleh berhenti
Sampai berpuluh-puluh kali
Berates-ratus kali
Bahkan beribu-ribu kali

Nampa tak menepi
Entah apa siapa yang melukai
Dicoba renungi diri
Oh ternyata belum ada yang merestui

Perjuanagn tak boleh berhenti
Satu yang harus ada dalam hati
Bermunajjat pada Illahi
Atas kuasa-Nya pasti terjadi

Sekeras-kerasnya hati
Membatu dalam diri
Tapi hidayah menghampiri
Pasti kan menjadi pribadi yang indah sekali

By Nyi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun